Mohon tunggu...
Dwi Maftuhah
Dwi Maftuhah Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan Biologi UNS Solo

Selamat Membaca:)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ketahui Hal Ini Sebelum Anda Minum Boba Milk Tea

10 Desember 2019   03:48 Diperbarui: 10 Desember 2019   04:02 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Boba Milk Tea? Siapa sih yang tidak tahu Boba milk tea? Boba milk tea sedang tren di kalangan "anak jaman now". Jelaslah bahwa boba milk tea tren, karena stand penjual minuman dari yang di pinggiran jalan sampai mall tidak jarang menjual minuman ini. Boba milk tea pertama kali diperkenalkan di Taiwan pada sekitar tahun 1980.

Boba milk tea kemudian popular di Asia pada sekitar tahun 1990-an dan semakin populer di negara bagian Amerika dan Eropa sejak tahun 2000. Komponen utama dalam Boba milk tea adalah bola-bola tapioka hitam "boba" yang terbuat dari pati singkong, ubi jalar, dan gula merah yang direbus guna mendapatkan tekstur kenyal. 

Sebelum disajikan bersama milk tea, biasanya boba direndam pada larutan gula atau madu untuk mendapatkan rasa manis. Selain itu, bahan lainnya yang biasanya ditambahkan ke dalam minuman boba yaitu jeli, Nata de coco dan puding. Selain itu, variasi lain dalam minuman boba termasuk smoothie dan slushies buah, kombinasi kopi dan teh.

jogja.tribunnews.com
jogja.tribunnews.com
Boba milk tea termasuk ke dalam kategori SSB (Sugar Sweetened Beverage). Menurut Bawadi, Khataybeh, Obeidat, Kerkadi, Tayyem, Banks, dan Subih (2019) dalam jurnal Nutrients, SSB (Sugar Sweetened Beverage) merupakan minuman padat kalori dengan tambahan gula, baik fruktosa maupun sukrosa atau karbohidrat sederhana dan tidak menimbulkan rasa kenyang. 

Boba milk tea termasuk ke dalam kategori SSB karena kandungan sirup jagung fruktosa tinggi (high-fructose corn syrup/HFCS). Menurut Lin, Chen, Ling, Doong, Chen, Kamoshita, Sari, Takeichi, dan Yamamoto (2018), satu cup Boba milk tea menyumbang 22 persen dari total asupan energi atau setara dengan sekitar dua mangkuk nasi. Sedangkan menurut riset yang dilakukan oleh Min, Green, dan Kim (2016), nilai kalori pada minuman boba seberat 16 ons pada sajian boba milk tea mengandung antara 200-450 kalori, tergantung pada bahan tambahan yang disertakan. 

Menurut PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang), konsumsi gula maksimal 5 sendok makan perhari. Jadi, Boba milk tea tinggi kalori, bukan? Oleh karena itu, minuman yang berkategori SSB, termasuk Boba milk tea memiliki banyak resiko apabila dikonsumsi secara intensif.

hellosehat.com
hellosehat.com
Sirup jagung fruktosa tinggi (high-fructose corn syrup/HFCS) yang terkandung dalam Boba milk tea dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan. Sebagai contoh, fruktosa dapat meningkatkan konsentrasi trigliserida darah, meningkatkan berat badan dan menyebabkan obesitas yang menginduksi resistensi insulin dan menyebabkan diabetes. Selain itu, obesitas dapat beresiko menyebabkan penyakit lainnya, seperti penyakit kardiovaskular dan beberapa jenis kanker tertentu. 

Penelitian yang dilakukan oleh Min, Green, dan Kim (2016) menunjukkan bahwa meminum sekitar 1 L atau setara dengan dua 16 ons SSB per hari selama 6 bulan dapat menyebabkan sindrom metabolik dan hati menjadi berlemak. Yakin masih mau minum Boba milk tea setiap hari? Yang lebih mengejutkan lagi, komposisi utama dari bola-bola boba yaitu tepung tapioka dapat menyebabkan sembelit! Ada laporan kasus dari China yaitu gadis berusia 14 tahun melakukan CT-Scan karena mengeluh mengalami sembelit. 

Setelah hasilnya keluar ternyata di dalam perutnya terdapat lebih dari seratus bayangan bulat yang diduga boba karena sebelumnya penderita meminum minuman boba. Tepung tapioka sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan sehingga dapat menumpuk di usus. Hal tersebut dapat pula disebabkan dalam mengonsumsi boba tidak dikunyah dengan lembut sehingga di dalam perut masih nampak bulatan dan menyebabkan sembelit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun