Presiden Prabowo Subianto menunjukkan ketegasannya dalam menghadapi korupsi. Ia dengan lantang menegaskan bahwa sebesar apa pun kekuatan para koruptor melawan, dirinya tidak akan mundur selangkah pun. "Demi Allah saya tidak akan gentar," begitu penegasan Prabowo saat berkunjung ke RS Polri Kramat Jati, 1 September 2025. Ucapan itu bukan sekadar janji, melainkan komitmen seorang kepala negara yang ingin mengembalikan rasa percaya rakyat pada pemerintah.
Ketegasan itu juga ia tunjukkan ketika menyikapi aksi anarkistis yang membakar gedung DPRD di beberapa daerah. Menurutnya, ini bukan lagi soal penyampaian aspirasi, melainkan tindakan makar. "Ada ASN jadi korban, ada gedung DPR dibakar, ini bukan aspirasi," tegasnya. Dengan kata lain, demokrasi tetap dijamin, tapi tidak boleh dipelintir menjadi alasan untuk merusak dan melukai sesama warga.
Dalam menghadapi mafia dan pelaku makar, Prabowo sudah memerintahkan seluruh aparat hukum untuk bertindak tegas. Ia tidak ragu menyebut ada indikasi kuat siapa yang bermain di balik kerusuhan, dan negara tidak akan tinggal diam.
Komitmen itu makin ditegaskan dengan dukungan penuh terhadap Undang-Undang Perampasan Aset. Menurutnya, tidak cukup hanya menghukum pelaku, tapi harta hasil korupsi harus ditarik kembali untuk rakyat. Di depan ribuan buruh saat peringatan May Day, ia dengan nada bercanda sekaligus serius mengingatkan agar jangan sampai ada massa yang justru diperalat koruptor. "Gue heran, di Indonesia ada demo mendukung koruptor," katanya sambil meminta buruh ikut mengawal UU tersebut, "Enak aja udah nyolong nggak mau balikin, gue tarik aja lah itu"tambahnya.
Data yang sudah masuk juga membuktikan keseriusan tersebut, dari kasus korupsi minyak Pertamina yang nilainya hampir Rp1.000 triliun, sampai dengan skandal PT Timah yang merugikan negara Rp300 triliun, Prabowo memastikan semuanya berjalan transparan. Tidak ada yang kebal hukum. Bahkan, lebih dari Rp1.400 triliun aset negara dalam bentuk 3,2 juta hektar lahan berhasil direbut kembali lewat Satgas Penertiban Kawasan Hutan. Angka-angka ini bukan main-main, setara enam kali luas Pulau Bali.
Tujuannya jelas, ia ingin sumber pemasukan negara bukan lagi dibebankan pada rakyat kecil lewat pajak, tapi dari menutup kebocoran anggaran dan menghentikan praktik mafia. Nyatanya, Rp300 triliun anggaran rawan dikorupsi di APBN 2025 berhasil dialihkan langsung ke program rakyat. Ratusan tambang ilegal senilai Rp300 triliun sedang diamankan, dan putaran uang gelap judi online Rp300 triliun berhasil dihentikan. Semua ini jadi bukti nyata bahwa perang melawan korupsi bukan hanya wacana, melainkan langkah nyata yang hasilnya bisa langsung dirasakan masyarakat.
Prabowo sadar jalan ini tidak mudah. Ia mengaku kerap diejek, difitnah, bahkan diancam. Tapi justru dari situ muncul keteguhan hati. "Saya rela, saya ikhlas mati untuk bangsa dan rakyat saya," ujarnya. Ungkapan ini menunjukkan betapa berat beban yang dipikul seorang presiden, namun juga betapa besar tekadnya untuk menuntaskan misi besar memberantas mafia.
Maka, dukungan rakyat menjadi kunci. Dengan keberanian seperti ini, Prabowo sedang membuka jalan baru bahwa negara bisa kuat jika mafia tidak lagi berkuasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI