Menciptakan strategi marketing tidak bisa hanya mengandalkan asumsi. Oleh karena itu, menggunakan data dan insight adalah kebutuhan bagi bisnis. Dengan memahami siapa audiens Anda, apa yang mereka inginkan, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan brand, Anda bisa menciptakan strategi yang lebih tepat sasaran, meningkatkan engagement, dan mendorong konversi.
Mengapa Insight Audiens Penting dalam Strategi Marketing?
Data dan insight audiens memungkinkan bisnis untuk menciptakan campaign yang lebih personal, meningkatkan engagement, serta mengoptimalkan return on investment (ROI). Tanpa pemahaman yang mendalam tentang audiens, strategi marketing berisiko gagal karena tidak relevan dengan kebutuhan dan preferensi target pasar.
Cara Mengumpulkan Insight Audiens
Sebelum menggunakannya dalam strategi marketing, langkah pertama adalah mengumpulkan insight audiens yang akurat. Berikut beberapa metode yang bisa digunakan:
- Survei dan polling
Melakukan survei secara langsung kepada audiens dapat memberikan wawasan mendalam tentang preferensi, kebutuhan, dan tantangan yang mereka hadapi. - Customer feedback & review
Menganalisis ulasan pelanggan dan komentar di media sosial atau marketplace membantu memahami kepuasan pelanggan serta aspek yang perlu diperbaiki. - Social listening tools
Menggunakan social listening tools untuk mendeteksi percakapan online tentang brand atau industri tertentu bisa memberikan insight yang lebih luas tentang tren dan sentimen audiens.
Langkah-Langkah Menerjemahkan Insight Menjadi Strategi Marketing
- Selaraskan insight dengan tujuan marketing
Insight yang didapat harus dikaitkan dengan objektif bisnis atau campaign yang sedang dijalankan. Misalnya, jika tujuan bisnis adalah meningkatkan engagement, maka insight tentang jenis konten yang paling disukai audiens bisa dijadikan dasar dalam perencanaan strategi konten. - Identifikasi pola kebiasaan audiens
Analisis insight audiens untuk memahami pola kebiasaan mereka. Misalnya, jika banyak orang mengasosiasikan kopi Golda sebagai minuman di kala sedang merenung atau istirahat di supermarket, maka strategi marketing bisa difokuskan pada momen-momen reflektif dalam komunikasi brand. Bisa juga dikembangkan campaign berbasis storytelling yang menggambarkan kebiasaan tersebut agar lebih relatable dengan target audiens. - Buat rekomendasi strategi berdasarkan data
Setelah mengidentifikasi peluang, langkah selanjutnya adalah merancang strategi yang bisa dieksekusi. Misalnya, jika insight menunjukkan bahwa audiens lebih aktif di malam hari, maka strategi posting konten bisa disesuaikan dengan waktu tersebut untuk meningkatkan engagement. - Delivering actionable campaigns
Pastikan bahwa insight yang diperoleh dapat diterjemahkan ke dalam tindakan nyata, seperti pembuatan campaign yang relevan. Misalnya, jika insight menunjukkan bahwa audiens sering mengonsumsi produk tertentu dalam kondisi tertentu, maka strategi iklan bisa difokuskan untuk menangkap momen tersebut melalui visual dan copywriting yang sesuai. - Uji coba dan optimasi
Setiap strategi yang dijalankan harus diuji efektivitasnya melalui A/B testing atau analisis performa. Data hasil pengujian dapat digunakan untuk menyempurnakan strategi agar semakin optimal. - Evaluasi dan Iterasi Berkelanjutan
Insight audiens bersifat dinamis, sehingga strategi marketing harus selalu dievaluasi dan disesuaikan dengan perubahan tren dan perilaku audiens. Monitoring secara berkala memungkinkan bisnis untuk tetap relevan dan kompetitif.
Pantene: Contoh Brand yang Sukses Menggunakan Insight Audiens
Insight yang digunakan oleh Pantene dalam campaign #RambutCapek adalah adanya kejenuhan dalam komunikasi produk perawatan rambut di Indonesia. Pasar haircare sangat kompetitif, dan mayoritas iklan shampo hanya menampilkan manfaat yang sama: seorang selebriti dengan rambut indah yang tampak sempurna hanya dengan keramas. Akibatnya, konsumen sulit membedakan satu produk dengan lainnya, dan penggunaan produk tambahan seperti kondisioner menjadi sangat rendah.Â
Berdasarkan insight ini, Pantene menciptakan campaign #RambutCapek untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perawatan rambut lebih dari sekadar menggunakan shampo. Mereka mengedukasi konsumen bahwa rambut yang terkena polusi, panas alat styling, dan aktivitas harian bisa mengalami kelelahan---mirip dengan tubuh manusia yang membutuhkan nutrisi tambahan. Pantene kemudian memperkenalkan produk Miracles Hair Supplement yang dirancang untuk mengatasi masalah rambut lelah ini.
Strategi campaign ini diperkuat dengan pemilihan ambassador yang relevan, seperti Keanu Angelo, seorang influencer pria dengan rambut panjang. Keanu membagikan perjalanan transformasi rambutnya setelah menggunakan produk Pantene, yang membuat campaign terasa lebih autentik dan menarik bagi audiens yang lebih luas.
Hasilnya, campaign #RambutCapek sukses meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perawatan rambut tambahan dan membantu menghidupkan kembali kategori kondisioner di pasar Indonesia. Ini adalah contoh bagaimana pemahaman mendalam terhadap insight audiens bisa diterjemahkan menjadi strategi marketing yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mengubah kebiasaan konsumen.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI