Saya Dwi Balgis, mahasiswi di Universitas Airlangga, Fakultas Vokasi, Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Saat ini, banyak sekali orang-orang yang lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya sendiri, terutama para gen-Z. Fenomena ini dikenal dengan istilah People Pleaser yaitu kecenderungan seseorang untuk selalu berusaha menyenangkan dan memenuhi harapan orang lain, tetapi seringkali mengabaikan kebutuhan dan perasaannya sendiri.
Mengapa people pleaser dapat terjadi?
- Penyebab seseorang bisa menjadi people pleaser
Perilaku people pleaser sering kali disebabkan oleh rasa ingin diterima dan disukai, serta rasa takut tertinggal atau penolakan. Gen-Z, yang tumbuh di tengah pengaruh media sosial dan tekanan sosial yang tinggi, cenderung rentan mengalami hal ini karena mereka merasa harus menyesuaikan diri dengan harapan orang sekitarnya agar mendapatkan pengakuan dan validasi.
Hal tersebut memunculkan dampak bagi penderita people pleaser.
- Dampak menjadi people pleaser
People pleaser dapat mengalami dampak negatif seperti kelelahan emosional, kehilangan jati diri, hingga gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Oleh karena itu, penting bagi seseorang, terutama generasi muda, untuk memahami mengapa seseorang bisa jadi people pleaser, dampaknya, serta langkah-langkah untuk mengatasinya. Dengan begitu, mereka bisa membangun lingkungan yang sehat serta hubungan sosial yang lebih tulus, tanpa mengorbankan kebahagiaan mereka sendiri. Sikap people pleaser dapat diatasi dengan beberapa cara.
- Cara mengatasi sikap people pleaser
Pertama, kenali dan terima diri sendiri: Mulailah dengan memahami bahwa kebutuhan dan perasaanmu sama pentingnya dengan orang lain.
Kedua, belajar mengatakan "tidak": Latih diri untuk menolak permintaan yang tidak sesuai dengan kemampuan atau keinginanmu, tetapi dengan cara yang sopan dan tegas.
Ketiga, tetapkan batasan yang sehat: Buat batasan jelas dalam hubungan dengan orang lain agar tidak dijadikan alasan untuk dimanfaatkan.
Keempat, tingkatkan rasa percaya diri: Fokus pada kelebihan dan pencapaian pribadimu untuk memperkuat harga diri.
Kelima, cari bantuan dari orang profesional: Jika sikap people pleaser sangat mengganggu, konsultasi dengan psikolog atau konselor bisa memberikan bantuan.Menjadi orang yang selalu ingin menyenangkan orang lain adalah hal yang biasa dan bisa dipahami, tapi jika terlalu berlebihan, bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan hubungan dengan orang lain.
Dengan memahami penyebabnya dan dampaknya, serta mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya, seseorang bisa hidup lebih seimbang dan jujur tanpa harus merasa bahagia hanya karena menyenangkan orang lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI