Saya mengenal kompasiana belum ada satu tahun. waktu itu saya sedang asyik mencoba membuat blog pribadi dan sedikit keranjingan facebook. iseng iseng saya membuka situs kompas. saya tertarik dengan deretan tulisan di atas dan mata saya tertuju ke kompasiana apa itu? Rasa penasaran membuat saya mencoba membukanya apa sih kompasiana. Wow rupanya seperti kumpulan para blogger yang sedang narsis untuk memejeng tulisannya. Saya baca dan saya baca beberapa tulisan. Beberapa artikel yang saya baca memang memberikan inspirasi untuk bergabung. tetapi saya tidak serta merta bergabung. Waktu itu saya masih bingung apakah tulisan saya bisa diterima di kompasiana mengingat Kompasiana itu bagian dari kompas yang sudah terkenal susahnya bila mengirimkan tulisan karena harus bertarung dengan ribuan orang agar bisa nongol terutama di kompas cetak. Tapi lalu saya berpikir susah menmbus Kompas apa salahnya bergabung dan aktif di media online-nya. Kadang saya minder dengan tulisan-tulisan yang tersaji karena rata-ratawaktu itu saya melihat banyak tokoh intelektual yang bisa menyuguhkan tulisan yang memang matang dalam bahasa serta akurat dalam menganasis suatu masalah. Ah. tapi saya tidak boleh ragu karena pada dasarnya saya suka menulis. Saya bangga jika tulisan saya bisa dibaca dan dikomentari followwer. Setelah bergabung saya seperti menjadi pecandu Kompasiana. Di tempat kerja saya bila ada waktu kosong segera saja membuka kompasiana, menulis apa saja yang ada dalam pikiran saya waktu itu. Ketika melihat deretan tulisan mulai banyak dari hari ke hari bulan ke bulan ada rasa bangga wah seperti melihat kliping tulisan. Apapun komnetar dari teman saya terima karena saya merasa untuk maju harus berani menerima kritikan. Kebanggaan saya meluap bila ternyata tulisan masuk Headline. Bukankah susah nangkring di headline karena tentu harusmembuat admin tertarik untuk menjadikan tulisan kita dipampangkan sebagai topik utama. Seperti kebanggaan wartawan yang tulisannya masuk di halaman satu. Saya bukan wartawan, saya guru yang kebetulan suka menulis dan saya melihat kompasianalah yang telah mencuri hati saya untuk menderetkan tulisan-tulisan bersama dengan teman-teman yang pasti punya kelebihan dalam men share kan pengetahuan dan ilmunya kepada para blogger.
Kini Kompasiana telah berumur 2 tahun .Untuk bayi tentu saja masih terlalu kecil untuk mengerti tapi bagi Media sosial dengan sekumpulan blogger tangguh kompasiana telah melesat. Ribuan sudah anggotanya bahkan mungkin sudah ratusan ribu atau jutaan orang pengunjungnya. Sekarang memang berat bersaing dengan ribuan orang anggotanya yang aktif mengirimkan tulisan. sepertinya tiap detik artikel datang dan kemudian saling berdesakan. Tulisan semakin membanjir dan para pembaca hanya punya kesempatan sedikit untuk mengenal tulisan para blogger kompasiana.
Januari nanti saya berulang tahun pertama sebagai kompasioner. Saya tidak seaktif Om jay tapi saya tetap aktif mengikuti perkembangan kompasiana terutama acara-acara temu daratnya yang mengasyikkan. Apalagi dengan adanya NOBAR atau Nonton Bareng. Tadi saya menonton di Plaza Senayan The Social Network, film yang bercerita tentang kisah sukses Mahasiswa Harvard yang berhasil mendirikan Media Sosial terkenal Facebook. Nonton bareng seperti ini sangat membantu untuk mengeratkan pertemanan sesama kompasioner. Kompas tahu aja bagaimana mengikat pertemanan dan persaudaraan. Selamat Ulang Tahun Kompasiana. Kami mendukungmu maju dan siap menjadi media online yang bisa bersaing di asia bahkan Dunia.
