Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis di Mana Saja dan Kapan Saja

12 Januari 2021   16:26 Diperbarui: 12 Januari 2021   16:28 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya senang dengan banyaknya rekan - rekan yang aktif menulis di blog, di platform blog. Apalagi mulai banyak guru yang antusias untuk menulis dan membuat buku. Mereka pasti sudah menyadari betapa nikmatnya menulis kalau sudah menjadi kebiasaan. Sehari tidak menulis saja rasanya aneh, sebab hampir dipastikan bahwa menulis itu juga mirip dengan aktivitas makan dan minum. Tidak lengkap hidup jika tidak menulis.

Banyak orang mengeluh bahwa ia tidak mempunyai kesempatan banyak untuk menulis, banyak pekerjaan, selain keluar kota, jarang di rumah dan kesehariannya begitu sibuk ke sana ke mari. Kapan dan di mana tempatnya untuk menulis? 

Bagi penulis seharusnya tidak ada kata masalah dengan bagaimana cara menulis dan kapan menulis. Sebab jika sudah terbiasa ia bisa saja menulis di perjalanan. Mungkin saat di kereta api, tengah berada di Bandara, Ada di pesawat dan tengah berada dalam kesibukan mengikuti webinar, pelatihan bla - bla - bla.

Menulis itu bisa di mana saja, kapan saja kalau mau, masalahnya adalah pada diri sendiri bisakah menyediakan waktu barang satu dua jam untuk menulis. Daripada bengong di Bus trans misalnya bisa saja membuka gawai, menulis beberapa paragraf dan menyimpannya. Setelah draft tulisannya selesai kemudian di edit lalu dipublish di blog pribadi atau di blog keroyokan semacam Kompasiana. Tulisan - tulisan yang sudah terpublikasikan itu merupakan tabungan bilamana nanti dikumpulkan menjadi buku.

Mau menulis apa? Tulis saja apa yang tiba -- tiba terpikirkan, banyak hal bisa ditulis bahkan saat melihat semut yang tengah membawa makanan dengan dibantu temannya yang dengan senang hati menggotongnya melewati tembok lalu masuk dalam lubang persembunyian.

Jadi aneh jika banyak orang merasa bahwa tidak ada waktu menulis. Masalahnya bukan karena tidak punya waktu, tapi berhubungan dengan kemalasan, merasa tidak bidangnya dan bingung memulai menulis. Sebelum mulai menyukai dunia tulis menulis sebetulnya perasaan malas itu bisa saya rasakan. 

Memulai menulis itu yang paling susah. Apa ya yang ingin ditulis. Ketika membuka buku yang masih putih, tidak terbayang akan bagaimana tangan meliuk - liuk seakan menari untuk merangkai huruf, kata, kalimat, paragraf, artikel demi artikel.

Untuk menulis 3 baris kata saja susahnya minta ampun apalagi diminta untuk menuliskan sekitar 500 kata. Byuuhhh bagaimana ini. Ketika ada orang datang saat mencoba konsentrasi menulis akhirnya harus diakhiri karena malu dilihat, takut melihat tulisan kita yang amburadul.

Dari situ saya mencoba membaca trik - trik bagaimana bisa menulis di mana saja dan kapan saja. Pasti akan selalu tersedia waktu barang 1 dua jam untuk menulis. 

Saya pernah menulis di kereta api, ketika yang lainnya sibuk dengan gadget entah chating pada siapa, saya buka laptop sepanjang perjalanan menulis, saya selesaikan sampai tuntas, tanpa memedulikan bagaimana hasilnya, yang penting menyelesaikan ritual menulis.

Setelah selesai dan sempat istirahat atau ke restorasi minum kopi menyantap makanan saya kembali buka laptopnya. Satu persatu artikel saya lihat. 

Saya edit tulisan - tulisan yang salah, saya buang sekiranya kata terlalu boros atau terlalu banyak mengulang- ulang. Saya lengkapi data - datanya dengan membuka mesin pencari, mencari kamus untuk istilah baru yang bisa dimasukkan dalam artikel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun