Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama FEATURED

Apa Jaminan "Optimistis" dari Reshuffle Menteri KIM?

23 Desember 2020   10:04 Diperbarui: 16 Juni 2022   06:16 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (berdiri) didampingi Wapres Maruf Amin (keempat kanan) mengumumkan enam orang calon menteri baru di Kabinet Indonesia Maju Jilid 2 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2020). Keenam orang calon menteri hasil kocok ulang (reshuffle) tersebut antara lain Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan. (ANTARA FOTO/LAILY RACHEV)

Melihat formasi menteri yang direkrut Presiden Jokowi di Kabinet Indonesia Maju (KIM) banyak orang memandang cukup optimistis. 

Mereka paling tidak mewakili semangat orang muda dengan munculnya wajah Seperti M Luthfi, Menteri Agama baru, Yaqut Cholil Qoumas yang masih terbilang muda (kelahiran 1975). 
Mereka mewakili harapan masyarakat untuk bekerja keras memajukan bangsa ini. Juga munculnya Menteri Sosial Tri Rismaharini yang cukup sukses membangun Surabaya menjadi kota yang asri penuh taman sebagai peneduh kota.

Dalam setahun belakangan ini semua orang tahu bahwa pandemi Covid-19 telah meluluhlantakkan harapan orang-orang untuk bergerak maju bersaing dalam dunia usaha, meningkatkan pendapatan dan berharap maju dalam perekonomian. 

Dunia pariwisata tentu terpukul dengan adanya pembatasan-pembatasan melakukan perjalanan, memperketat  protokol kesehatan dan munculnya kluster hotel dan penginapan yang memberi tambahan perkembangan virus corona.

Dunia bergerak lambat semua negara sibuk untuk mencegah menyebarnya virus mematikan tersebut. Sudah jutaan orang meninggal akibat virus yang aneh ini, menyerang pernafasan juga memperlemah sistem imum bagi mereka yang sudah mempunyai penyakit penyerta.  

Belum ada serum atau obat yang benar-benar manjur menghentikan virus tersebut, malah bahkan virus bermutasi dan muncul gejala baru sehingga berlarut-larut pula ancaman yang bisa disebabkan oleh sel tidak terlihat tersebut yang bisa menular dari kontak badan bisa juga dari udara atau melalui benda-benda yang dipakai dan disentuh manusia.

Reshuffle kabinet itu menjawab tentang rumor dan isu yang sudah beredar beberapa waktu lalu tentang pentingnya menteri bermasalah yang kurang bisa mengakomodasi tuntutan masyarakat. 

Kasus korupsi di KKP dengan tersangka Edhy Prabowo disusul di Kemensos dengan korupsi bansos bernilai fantastis. Melibatkan Juliari Batubara yang akhirnya dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Sosial.

Terkuaknya kasus korupsi itu memberi peringatan agar kinerja kementerian dibenahi dan dijauhkan dari penyimpangan yang berujung korupsi. Untuk itu diperlukan menteri berintegritas yang bisa menjamin harapan rakyat di tahun-tahun mendatang. 

Munculnya menteri baru itu tentunya penyemangat masyarakat di tengah suntuknya menghadapi pandemi masih misteri kapan selesainya.

Tapi upaya untuk maju dan bangkit itu tidaklah mudah kalau masyarakatnya sendiri juga tidak antusias untuk bersama pemerintah bekerja keras lepas dari keterpurukan. 

Kalau hanya mengeluh dan mengeluh dan terus melancarkan kritik serta demonstrasi yang berpotensi anarkis serta ditunggangi kepentingan politik, serta didukung korporasi oleh mereka yang tidak mau harta masa lalunya tidak mau diutak-atik. 

Kebangkitan bangsa harus didukung semua, bukan hanya garang dalam kritik-kritik yang sudah mengarah pada penyerangan individu dan berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun