Bagaimana menggulirkan visi kemajuan negara di masa yang akan datang jika banyak anak muda lebih suka bergaya hidup yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, selalu ingin bersenang - senang namun membuat masyarakat umum resah. Akhirnya yang menjadi tumbal tetap rakyat, tetap masyarakat. Pemimpin dengan niat baik tulus harus terjegal dengan banyaknya orang disekelilingnya yang mempunyai ambisi kekuasaan berlebih. Hukum alampun berlaku siapa yang lebih kuat maka dialah pemenangnya. Manusia seperti kembali hadir di zaman batu, yang lebih mengandalkan otot dan kekuatan daripada otak, rasa dan kecerdasannya.
Kecerdasanpun sekarang sering dimanfaatkan untuk memanipulasi data, melakukan korupsi, melakukan rancangan - rancangan untuk menggulingkan kekuasaan dari sebuah rezim yang sedang berkuasa. Lagi ujung- ujungnya demonstrasi yang bertujuan baik berakhir rusuh. Sering disusupi orang - orang yang berhasrat negeri ini hancur lebur.
Masyarakat yang Cerdas Tidak Mudah Terprovokasi
Mari sebagai rakyat, masyarakat jangan mudah terprovokasi, apalagi oleh berita viral yang tujuannya menularkan kebencian, selalu ingin kontra dan tidak senang jika negara menjadi maju. Semoga saya masih bisa berpikir sehat untuk tetap memihak hati nurani dan pemimpin baik yang tulus berjuang demi masyarakat. Masa pandemi melatih kesabaran, memperbanyak ruang introspeksi sehingga bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk dalam hal informasi, keyakinan dan komunikasi. Salam Merdeka dan berdemokrasi sehat.