Ia tetap merakyat meskipun protokol istana menganjurkan untuk jaga jarak, karena ia nomor satu di republik ini maka prosedur pengamanannya pasti super ketat. Luar biasa rumitnya prosedur pengamanan pemimpin negeri.
Barangkali jika bukan presiden ia bisa suka- suka blusukan, tanpa sungkan masuk kubangan lumpur,menanam padi dan ewuh prekewuh.Â
Tapi ia presiden, kalau ada apa- apa dengan presiden akan menjadi tragedi nasional. Maka bukan karena kemauan Jokowi untuk mendapat penjagaan ekstra ketat. Tapi ini adalah sebuah prosedur yang mesti dilakukan negara kepada pemimpin tertingginya.
Meski ada yang nyinyir; ia terlalu kerempeng sebagai seorang  Presiden, yang seharusnya mempunyai potongan pejabat yang sempurna dalam penampilan dan patut dilihat sebagai publik figur.Â
Jika demikian mungkin hanya sosok tentara yang cocok memimpin negara, karena dari awal perwira militer sudah diplot sebagai pemimpin, yang boleh dikatakan berwibawa dalam penampilan dan tertib dalam melaksanakan protokol kenegaraan.
Para penumpang gelap begitu menikmati kekacauan dan semakin puas ketika kekacauan itu sukses membuat manusia panik. Benar- benar si Raja Tega para pemuja kekuasaan itu.Â
Ia hanya melirik secara phisik orang- orang yang benar- benar mampu memimpin negara. Si Raja tega akan semakin menggila karena dengan banyaknya masalah negara ia semakin senang membuat air menjadi lebih keruh. Jagad Dewa Bathara kata dalang dalam sebuah adegan dalam pertunjukan wayang kulit.
Dan ketika ada foto gurat kesedihan Jokowi ketika ditinggal ibunya menghadap yang Kuasa masih ada si Raja Tega yang nyinyir dan mengejek Jokowi. Oawalah Gusti, Gusti. Terbuat dari apa sih manusia druhun ini.Â
Bahkan Kumbakarna sang raksasa yang melakukan isolasi diri karena malu pada kelakuan kakaknya tidak tega menghina dina saat orang sedang kesusahan. Ini Masyarakat Indonesia yang katanya beradab, ramah dan baik di mata asing ternyata tega menghina saat pemimpinnya sedang dirundung duka.
Semprul katakanlah! Hawrakadah! Ternyata masih banyak penumpang gelap yang senang memperkeruh suasana.Â
Seharusnya semua bersatu untuk melawan virus, melawan pagebluk, ini malah mencari kambing hitam, memanfaatkan suasana titrim untuk kesenangan diri sendiri. Bahkan ada yang sempat- sempatnya menipu, menilap uang bantuan untuk kepentingan diri sendiri.