Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sudah Tepat Keputusan Nadiem Menghapus UN!

14 Desember 2019   09:59 Diperbarui: 14 Desember 2019   10:07 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber nasional. kontan.co.id/antarafoto/puspaperwitasari

Sekarang melalui mendikbud baru Nadiem Makarim muncul wacana perubahan dalam hal UN. UN yang selama ini masih pro dan kontra tentang penting diadakan di tangan Nadiem diputuskan dihapuskan. 

Namun jangan salah persepsi dulu ujian akan diganti dengan sistem PISA untuk mengejar ketinggalan dengan pendidikan tingkat internasional. PISA (Programme for International Assesment) adalah program penilaian siswa tingkat internasional yang diselenggarakan organisasi bernama OECD (Organisation for Economic Co-operation & Development). 

Tujuannya adalah untuk ekonomi dan pembangunan. Salah satu fokus dari PISA adalah dengan menilai tingkat penguasaan siswa terutama mereka yang usianya 15 tahun dalam hal literasi. Tes soal PISA diarahkan kepada siswa untuk bisa menjawab persoalan- persoalan masa depan dan persoalan real dalam kehidupan nyata. 

Sedangkan UN saat ini lebih terfokus untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa secara teoritis dengan hapalan dan soal-soal yang sudah bisa diprediksi.

Siswa harus bisa menjawab persoalan- persoalan yang dihadapi masyarakat (knowledge Society) dewasa ini. Soal- soal PISA mendorong siswa untuk  merefleksi dan mengevaluasi materi. Soal- soal inovatif mendorong siswa tidak hanya menjawab dengan kebenaran tunggal, tetapi ada banyak alternatif jawaban yang membuat siswa kreatif dan inovatif menemukan jawaban yang berbeda tetapi bisa dinalar secara logika. 

Dalam bahasa ilmiahnya siswa mampu menganalisis, bernalar dan mengkomunikasikan pengetahuan dan ketrampilan( misalnya matematika) secara efektif, serta mampu memecahkan penyelesaian masalah secara holistic (menyeluruh).

Tantangan Indonesia adalah menghadapi persaingan internasional. Negara- negara lain sudah berlari dalam membuat kurikulum yang mampu mendorong siswa kreatif dan inovatif. Apa yang diwacanakan Nadiem Makarim harus disambut. Mau tidak mau karena perubahan itu keniscayaan. 

Jika banyak intelektual, pakar pendidikan terus saja berdebat tentang positif dan negatifnya penghapusan UN maka Indonesia akan jalan di tempat. Harus berani menantang arus. Nadiem mempunyai rekam jejak bagus dalam pendidikan ia juga pasti sudah berefleksi tentang pengalaman pria yang minta dipanggil Mas Nadiem saja.

Pakar pendidikan dan sivitas akademika di perguruan tinggi baik swasta maupun negeri harus mendukung wacana perubahan itu. Sebab tanpa mereka Nadiem berat dalam mengeksekusi ide  - ide segarnya. Anak muda harus diberi kesempatan menunjukkan kemampuannya untuk menyambut perubahan -- perubahan cepat dunia. 

Apalagi era teknologi canggih dengan fasilitas internet yang semakin cepat membuat inovasi- inovasi, kreatifitas, persaingan bisnis dan pola pikir manusia bergerak amat dinamis. Jika terkurung dalam penjara pemikiran lama kapan majunya?!

Selalu ada kesempatan Jika Mau Berubah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun