Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Memaknai Salib, Penderitaan dan Tantangan Masa Depan Umat Nasrani

19 April 2019   22:09 Diperbarui: 19 April 2019   23:04 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
news.analisadaily.com

Umat beragama tantangan zaman semakin kompleks, godaan- godaan duiawi semakin hebat dan celah- celah untuk meninggalkan Tuhan semakin besar peluangnya. Kenikmatan, kecanggihan, kecepatan akses internet, kemudahan berkat teknologi canggih menjadi lawan tangguh manusia yang masih yakin agama sebagai benteng terakhir moral dan etika. Eropa semakin banyak yang meninggalkan gereja, agama hanya untuk mencari keyakinan lain yang sejalan dengan perkembangan zaman, modernitas, individualisme, ilmu pengetahuan yang menihilkan kepercayaan kepada kuasa Tuhan.

Sayapun sebagai orang yang suka menulis sering lupa untuk berdialog rutin dengan Tuhan semata- mata mengejar kesempatan menikmati kemudahan- kemudahan di mesin bernama Gadget. Hampir- hampir HP menjadi benda yang susah dipisahkan dari keseharian, seharian tanpa gadget serasa aneh, sedangkan sehari tanpa doa seakan biasa saja. Inilah tantangan zaman. Kehidupan semakin maju semakin menuntun manusia menjadi individualis, lebih suka selfie daripada memperhatikan orang lain yang kesusahan. Lebih suka menggenggam HP dari menggenggam kasih sayang sesama. Kepedulian hanya diwujudkan melalui status- status di facebook, instagram.

Membangun Niat berhikmat dan  Mengurangi Potensi Pecah belah Umat 

Kritik - kritik tajam sering terlontar kepada orang lain, tetapi jarang kepada diri sendiri dan komunitasnya. Jadi  yang paling penting di Pekan Suci ini adalah kembali meneliti diri sendiri, membangun spirit untuk lebih peduli, bangkit dari keterpurukan untuk menyapa orang- orang tanpa sekat agama, mencintai tanpa pretensi, saling merangkul setelah lama hidup dalam kuasa kebencian oleh kontestasi capres dan Caleg yang melelahkan akibat permusuhan yang sengaja diciptakan untuk mengkotak---kotakkan masyarakat yang cinta damai.

Umat Kristianipun diharapkan ikut menjadi bagian penting bagi tumbuh -  kembangnya kesatuan dan persatuan dalam naungan Pancasila. Pesan Romo I Suharyo dalam bukunya Terimakasih, baik dan Lanjutkan itu terasa  pas bahwa:

Kita tetap memiliki jati diri Indonesia yang kokoh, hal- hal berikut ini harus dipertahankan.

 Pertama, Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan penghargaan terhadap pluralitas yang dirumuskan dalam ungkapan Bhinneka Tunggal Ika,

Kedua, Ketetapan untuk membangun negara kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan bagi masyarakat luas.

Ketiga, prinsip keterwakilan yang diwujudkan dalam demokrasi, serta tidak meninggalkan asas musyawarah sebagai nilai- nilai yang harus selalu dijunjung tinggi...

Bagi Umat Kristiani Paskah adalah sebuah refleksi kehidupan. Salam Damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun