Mohon tunggu...
Dwi Annisa Pratiwi
Dwi Annisa Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030126

stay gorgeous!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Slow Living: Hidup Santai Bukan Malas-malasan

24 Maret 2021   19:30 Diperbarui: 24 Maret 2021   19:37 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kehidupan modern ataupun sering disebut dengan gaya hidup kekinian tentunya seakan tidak terhentikan untuk memimpikan suatu perubahan. Segala sesuatu yang sudah ada di sekeliling kita juga akan berevolusi. Demikian juga dengan teknologi yang kiat hadir juga mempercepat gerakan tersebut yang juga melahirkan berbagai inovasi baru. Sedangkan kondisi ini juga menempatkan masyarakat pada Fase kehidupan Yang fleksibel dan juga penuh dengan rintangan. 

Begitu juga dengan penghuni Perkotaan atau yang disebut dengan istilah warga korban tentunya juga dituntut untuk melampaui segala pencapaian dari segi materi maupun karir. Juga status sosial yang kini sudah menjadi gaya hidup untuk saling bersaing satu sama lain. Tidak ada jeda untuk merenung juga untuk berefleksi. 

Jika sekali kita berhenti menutup mata dan sekedar menghala nafas maka artinya Kita perlu lari dua kali lebih cepat untuk mengejar ketinggalan yang ada di belakang. sedangkan menurut Dr Stephani Brown, seorang Psikolog asal Sillocon valley menetapkan bahwasanya kecepatan sebagai kunci dari kesuksesan. Namun Stefani dalam penelitiannya menyimpulkan bahwasannya kombinasi antara keduanya akan mengakibatkan adiksi yang dapat menghantarkan mereka pada kelelahan mental dan juga kelelahan lahir atau fisik yang bahkan akan berkepanjangan. 

Sedangkan disisi lain life style yang mana serba instan juga dapat mengurangi kualitas dalam bermasyarakat atau hubungan sosial dengan lingkungan sekitar apalagi orang orang terdekat. Teknologi sangatlah memungkinkan untuk menumbuhkan perkembangan komunikasi dengan lebih cepat namun disisi lain seringkali juga menghambat terjalinnya interaksi sosial yang juga sama pentingnya. sedangkan salah satu Revolusioner di abad 19 yaitu Carlo Petrini telah lebih sigap menangkap problematika adiksi jauh sebelum sosial media maupun internet telah menguasai dunia, yaitu pada tahun 1986 Petrini memimpin suatu gerakan slow food sebagai salah satu bentuk ketidaksetujuannya atau protes terhadap industri makanan cepat saji. 

Karena kemunculan fast food atau makanan cepat saji di mata Petrini dan sejumlah Penggiat mindful eating di Italia naik pitam. Karena fast food dinilai telah mengubah esensi dari cara masyarakat untuk mengolah dan juga mengkonsumsi makanan. Disisi lain berbagai efek tidak baik dari pengolahan makanan cepat saji juga menurunkan jumlah nutrisi yang terkandung dari makanan dan juga makanan cepat saji yang cenderung akan dikonsumsi secara terburuburu dan juga menimbulkan efek terus menerus yang akan berpotensi untuk menimbulkan sejumlah problem matika atau masalah kesehatan. Diantaranya adalah gangguan pencernaan hingga obesitas. 

Selain gerakan Yang di pimpin oleh Petr ini juga semakin banyak pergerakan yang telah mencoba untuk melawan atau menentang konsep gaya hidup cepat seperti gerakan slow cities, slow parenting maupun juga slow reading. Sedangkan keseluruhanya bermula dari dasar permasalahan yang sama yaitu konsep mempercepat segala hal tak selalu memberikan efek positif melainkan memiliki dampak tersendiri terhadap peningkatan kualitas hidup. 

Akhirnya, setiap gerakan anti tesis terhadap suatu tuntunan life style cepat berkembang dan terangkum lebih menyeluruh dalam gaya hidup santai atau slow living. Sedangkan pendapat dari calo Honore menyebutkan bahwasanya selalu living adalah suatu seni untuk menikmati kehidupan dengan berani mengestimasikan waktu agar dapat dilakukan dengan sebaik mungkin kutipan tersebut diambil dalam buku Praise of Slowness. Sedang dalam selalu lebih seseorang dikatakan perlu untuk menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran, ketenangan juga kehati-hatian. 

Dengan begitu orang yang menjalani hidup dengan gaya hidup selalu dibimbing akan terlepas dari suatu tekanan yang timbul dari cara menjalani hidup dengan agresif, terburuburu dan juga instan. namun apakah sleeping dan bermalas-malasan adalah hal yang sama. Tentunya tidak justru selalu living bukanlah sesuatu justifikasi untuk menghadapi sesuatu dengan kemalasan. Sedangkan selebihnya memang tidak membantingkan suatu produktivitas, namun justru mendorong untuk menghasilkan suatu kreasi yang hasilnya lebih berkualitas. 

Menurut Honore, banyak sekali hal yang memiliki arti namun dilewatkan saat kita terlalu cepat untuk mengerjakan suatu hal. Dan Sakan akan kita lupa untuk memaknai hal yang kita kerja kan dan tentunya Akan lebih sulit untuk menguasai keterampilan tertentu. Sedangkan di setiap studi yang telah dikembangkan oleh Nuri, sebagian besar mengungkapkan bahwasanya seorang yang bekerja sambil diburu waktu cenderung tidak akan bisa untuk menumbuhkan kreativitas secara maksimal dan bahkan akan kesulitan untuk memunculkan ide ide yang kreatif dan juga inovatif. sedang untuk penerapan kehidupan slow  living Honore menyarankan untuk mengurangi kegiatan dan beban pekerjaan. Sedangkan sasarannya adalah untuk fokus mengerjakan hal hal yang dinilai memiliki prioritas tertinggi. 

Dengan berfokus mengerjakan sedikit hal kamu akan lebih merasa tidak terbebani Ungkap Honore. Sedang mencoba konsep hidup santai di lingkungan yang Meninggi kan budaya bekerja cepat justru bukan tanpa tantangan lantas saran dari Honore adalah untuk tidak ragu memberikan penjelasan kenapa slow living Baik untuk meningkatkan suatu suspensi kerja sehingga bisa diterima lebih positif oleh orang lain. 

Dalam buku psychology today, aalan Castle juga menyatakan bahwasanya banyak sekali manfaat lain yang dapat diperoleh saat menjalani hidup lebih santai. sedangkan dalam komunikasi juga akan Terjalin suatu efektifitas apabila kita membicarakan suatu topik dengan perlahan, dibandingkan dengan gaya komunikasi cepat yang justru rentan menimbulkan kesalahpahaman. 

Dalam hal pola asuh, selow Parenting membiasakan anak untuk lebih berhati hati juga bersabar untuk mendapatkan hal yang mereka inginkan. Hal ini juga akan mempengaruhi meningkatnya kecerdasan emosional atau Egi anak yang seiring bertubuh saat mereka beranjak dewasa. Keuntungan yang dirasakan untuk kesehatan tubuh juga didapatkan saat Menjalani konsep selow Iting yang mana akan menyarankan agar kita lebih perlahan dalam mengunyah makanan guna memastikan makanan telah 100% hancur saat masuk ke dalam proses pencernaan dalam tubuh kita. 

Cara ini juga akan membantu lebih memperlancarkan sistem metabolisme dalam tubuh juga memperbaiki penyerapan nutrisi. Sedang saat ini faktanya penerapan konsep selalu living di lingkungan masyarakat Kurban ternyata lebih Esensial dari sekedar life style atau gaya hidup. Penelitian yang dilakukan oleh Profesor dari Arizona state university benar-benar mendapatkan fenomena slow living yang mana dimanfaatkan sebagai suatu strategi untuk bertahan hidup oleh masyarakat yang mana tinggal di wilayah padat penduduk. 

Dalam lingkungan dengan kepadatan populasi yang Rendah, tidak akan ada persaingan yang tentunya kompetitif untuk memperoleh sumber daya yang tersedia. Strategi hidup akan lebih terasa cepat dibandingkan dengan gaya hidup terburu-buru. Berbagai macam elemen dalam sleeping diantaranya adalah menjalankan kehidupan sehari-hari lebih lambat selalu living adalah lawan dari gaya hidup modern yang mana sangat serba cepat dan super sibuk sampai tidak ada waktu untuk beristirahat maupun bersantai. 

Jadi untuk dapat menikmati segala hal yang kita lakukan untuk diri kita sendiri seperti sarapan dan sebagainya. lebih menikmati pekerjaan tentunya berbeda dengan bermalas-malasan namun justru dianjurkan untuk makin produktif saat bekerja dengan demikian dalam gaya hidup sleeping tentunya dianjurkan untuk membuat sekalah prioritas serta juga mengerjakan hal hal yang dinilai lebih menguntungkan dan mengurangi kesibukan kurang penting untuk mengisi kekosongan. Dengan begitu fungsi otak akan lebih fokus dan juga kreatif serta inovatif untuk melakukan pekerjaan. Hebatnyaa lagi kadar stress juga akan membantu kita bekerja lebih baik. 

Manfaat yang lain adalah memperbaiki hubungan dengan orang orang terkasih jika pada akhirnya kita dapat hadir atau datang di orang sekitar, Tentunya kita dapat menikmati waktu bersama tanpa adanya distraksi. Waktu kosong yang ada juga dapat digunakan untuk istirahat atau belajar hal baru untuk meningkatkan bakat. Lantas bagaimana cara pemula untuk memulai kehidupan dengan si lo living. 

Apabila dikatakan kesibukan adalah pilihan maka dari itu memikirkan hal yang memberikan kita tujuan hidup adalah langkah awal yang harus kita Dahulukan. Juga membuat sekalah prioritas setiap hari dan juga mengerjakan hal hal yang sekalah prioritas nya dinilai lebih tinggi agar membuat hidup penuh arti yang baik dalam mengerjakan pekerjaan atau juga kehidupan pribadi. tentunya jangan menjadi pribadi yang selalu mengiyakan ajakan orang lakn atau  istilah 'yes person' dengan hal hal yang kurang penting dengan begitu kita dapat melakukan hal hal yang penting tanpa merasakan kesibukan oleh hal yang dinilai tidak penting dan menyita waktu sehingga target yang akan kita penuhi malah terbengkalai. 

Bahkan pada hal hal kecil dan selalu menyadari saat melakukan sesuatu hingga dalam mengerjakan nya tidak sambil memikirkan hal yang dinilai tidak penting kita juga akan lebih fokus dalam mengerjakan segala hal maupun ketika sedang berkumpul dengan orang lain atau Bersosial. Sedang jika ada waktu kosong Bakarnya janganlah kita terburuburu untuk mengisinya. Gunakan waktu kosong yang ada untuk menikmati hari dan juga beristirahat kita hanya memiliki waktu 24 jam maka kita harus menggunakannya sebaik baik mungkin seperti kutipan 'Experience is the best teacher'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun