Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

"Babang Owner", Kado Ultah sekaligus Terapi yang Menginspirasi

25 Februari 2021   19:09 Diperbarui: 27 Februari 2021   09:10 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku "Babang Owner" karya Monita Alfianto dan pembatas buku foto skinhead Maden dan buku Thomas and friends (dokpri)

Dikisahkan pula bagaimana ketakutan si anak berpisah dari ibunya, terutama di antara komunitas baru yang asing. Juga perihal kecenderungannya tidak takut pada hal-hal berbahaya, sebaliknya sangat ketakutan pada sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya. Sehingga kewaspadaan mendampinginya adalah sebuah keharusan.

Babang basah kuyup, bibir membiru dan terlihat shock, tidak ada satu kata pun yang terucap oleh Babang. Tidak ada keluhan, tidak ada tangisan, bibir terkatup rapat... hanya badan yang gemetar hebat, entah karena dingin atau karena ketakutan." (Kamu Tenggelam..!, hlmn. 69)

Monita juga mengisahkan bagaimana karena karakternya Maden mengalami perisakan demi perisakan di antara teman-teman sekolah, tetapi ia tidak mampu menceritakannya. Dibutuhkan waktu cukup lama bagi Monita untuk menyadari kondisi tersebut hingga homeschoolingpun menjadi pilihan terbaik untuk Maden.

Kisah monita mengasuh buah hatinya yang istimewa dapat menjadi refleksi bagi para orang tua. Terlebih yang selama pandemi ini merasa sangat berat menemani anak-anaknya mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Mengikuti kisah-kisah Monita dan Maden dalam buku Babang Owner ini sangat mengasyikkan. Membaca buku ini, saya seperti sedang duduk bersama sang penulis di sebuah kafe di Kota Bogor yang sejuk. Sambil sesekali menyeruput kopi saya asyik mendengarkan celoteh penulis menguraikan kisah demi kisah. Sesekali cangkir kopi terhenti di udara dan mulut melongo karena kisah yang menegangkan atau di luar batas nalar.

Kisah-kisah Monita berlatar kondisi anak istimewa dengan sejumlah pengalaman unik, menegangkan, juga memprihatinkan. Walaupun demikian, lewat gaya berceritanya tergambar sosok ibu yang penuh syukur, sabar, optimis serta pantang menyerah menghadapi buah hati yang istimewa. Tergambar pula sosok anak yang sungguh terikat pada sang ibu dan membutuhkan kasih sayang dan perhatian spesial.

Monita membagikan tak kurang dari 33 kisahnya menggunakan dua sudut pandang (point of view). Sebagian besar kisah ditulis dengan sudut pandang sang ibu (Monita), dan beberapa ditulis dengan sudut pandang si anak (Maden).

Monita Yuliana yang juga menyandang nama sang suami sebagai Monita Alfianto bukan penulis profesional. Dalam kesehariannya, alumni Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma ini sibuk mengasuh dua buah hatinya, Maden dan Una. 

Begitu pun ia mengaku sebagai emak-emak medsos 'emak-emak yang suka curhat di medsos'. Monita biasa menulis curhat di laman facebook atau instagramnya (@monita.alfianto).

Menurut pengakuannya, ia tergugah menuliskan kisah Maden setelah membaca buku inspiratif dari sahabatnya tentang biografi anak istimewa. Penulisan buku Babang Owner diselesaikan dalam dua bulan dengan didampingi Mentor Anang YB. Penyuntik semangatnya adalah para sahabat di Kelas Digital Bikin Konten Keren Instagram dan Kelas Novel di Akademi Penulis Buku yang diikutinya selama pandemi Covid-19.

Tujuan awalnya juga sekadar menuliskan kenangan yang kelak dapat dibaca sang buah hati sebagai pengingat. Hal ini dipicu keprihatinannya saat mengetahui Maden kurang mengingat pengalaman dan perjuangan yang pernah dilewatinya. Melalui kisah-kisah yang ditulis Monita berharap sang buah hati juga menyadari betapa berharga dirinya dan betapa besar kasih orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun