Rezeki adalah segala sesuatu yang bermanfaat yang Allah halalkan untuk kita, entah berupa pakaian, makanan, begitu pula dengan istri dan anak. Termasuk pula dalam hal ini adalah kesehatan, pendengaran dan penglihatan (Sumber: rumaysho.com). Dari pengertian di atas, rezeki ternyata tidak identik dengan harta dan uang.
Rezeki adalah satuan energi yang bergerak. Apa maksudnya rezeki kok bergerak? Mana buktinya kalau rezeki bergerak?
Sebagaimana kita ketahui bahwa bumi dan seluruh benda langit mengalami pergerakan yang disebut rotasi dan revolusi. Tak hanya itu, bahkan di dalam tubuh manusia pun terjadi pergerakan. Tubuh kita bekerja sepanjang hari tanpa henti melalui sistem-sistem biologis yang kita sebut dengan pernafasan, sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem reproduksi dan sebagainya.
Beberapa bukti bahwa rezeki itu bergerak sebagaimana dalam firman Allah Surat Al-Baqarah ayat 22: "Yang menurunkan air hujan dari langit, lalu dengan air hujan itu Dia mengeluarkan buah-buahan sebagai rezeki bagimu."Â Dan Surah Al-Mulk ayat 15: "Maka berjalanlah di segala penjuru dan makanlah dari rezeki-Nya."
Pada surat Al-Baqarah ayat 22 Â tersebut digambarkan bagaimana rezeki berupa air hujan yang bergerak turun. Sedangkan pada surat Al-Mulk ayat 15 terkandung perintah untuk bergerak ke segala penjuru dalam kaitannya menjemput rezeki. Turun, naik, masuk, keluar, berjalan semua adalah bukti adanya pergerakan.
Rezeki itu tidak pernah diam. Ia selalu bergerak. Jika seorang manusia ingin mengejar rezeki, maka satu-satunya cara adalah dengan bergerak. Mana mungkin sesuatu yang diam bisa mengejar sesuatu yang bergerak? Rahasia dibalik bergeraknya rezeki adalah karena Allah menghendaki kita juga bergerak.
Rasulullah saw. juga bersabda seperti dituturkan oleh sahabat Ali bin Abi Thalib ra.: "Sesungguhnya rezeki akan bergerak mencari seorang hamba, seperti ajal mencarinya". Sabda Rasulullah saw. diatas hendaknya bisa menjadi landasan bagi setiap muslim bahwa rezeki itu senantiasa bergerak.
Bahkan ibadah pun merupakan sebuah pergerakan dalam rangka penghambaan kepada Allah. Contohnya dalam shalat dan haji ada rukun yang disebut rukun fi'liyyah (rukun pergerakan). Dalam mengeluarkan zakat pun ada pergerakan menuju kediaman mustahik. Membaca Al-Qur'an, zikir, syahadat, selawat kepada Nabi Muhammad saw. memerlukan pergerakan lisan.
Jika rezeki itu bergerak, lantas apa saja yang harus kita gerakakan?
Pergerakan itu tidak hanya aktivitas tubuh saja, melainkan juga aktivitas ruh. Bukankah kita sering mendengar ada orang yang hatinya mudah tergerak untuk melakukan kebaikan? Bahkan pergerakan hati lebih penting dari pergerakan tubuh itu sendiri.