Mohon tunggu...
Dwi IntanSugiantini
Dwi IntanSugiantini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Akun Pemenuhan Tugas Kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keyakinan Dasar Agama Hindu (Panca Sraddha)

20 Maret 2023   11:08 Diperbarui: 20 Maret 2023   11:14 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agama Hindu adalah sebuah agama yang telah diakui secara sah di Indonesia. Agama Hindu merupakan agama lanjutan dari Brahmanisme yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama Hindu diperkirakan muncul pada 3102 SM. Penganut agama Hindu sebagian besar terdapat di anak benua India. Bangsa Arya menyebut wilayah penyebaran agama Hindu sebagai Sapta Sindhu (Wilayah dengan tujuh sungai di barat daya anak benua India), salah satu sungai tersebut dikenal sebagai sungai Indus. Agama Hindu di Bali menyebut Tuhan dengan sebutan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dan menggunakan Weda sebagai kitab suci yang mendasari seluruh ajaran Agama Hindu, agama hindu memegang teguh ajaran panca sraddha sebagai lima dasar keyakinan agama hindu

Agama Hindu pada dasarnya merupakan agama monotheisme atau agama yang meyakini hanya satu Tuhan, namun Agama Hindu kerap dianggap sebagai suatu agama yang menganut paham Polytheisme karena memuja banyak Dewa dalam spiritualnya. Paham Polytheisme merupakan suatu paham yang mana penganut paham ini meyakini adanya banyak Tuhan, namun hal tersebut tidak sepenuhnya demikian, karena pada dasarnya Agama Hindu hanya meyakini adanya satu Tuhan hal tersebut dibuktikan dengan salah satu sloka RgVeda Mandala I Sukta 164, Mantra 46 dengan Bunyi "Ekam Sat Wipra Bahuda Wdanti, Agni Yayam Matariswanam". Dengan terjemahan "Tuhan hanya satu, tetapi orang bijaksana menyebutnya dengan banyak nama". Hal tersebut membuktikan bahwa sesungguhnya Agama Hindu hanya mempercayai adanya satu Tuhan, Yakni Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Yang mana dalam weda Ida Sang Hyang Widhi Wasa memiliki banyak gelar atau nama sesuai dengan manifestasi-Nya. Dalam ajaran Agama Hindu terdapat lima buah kepercayaan atau keyakinan dasar umat Hindu yang disebut dengan Panca Sraddha.

Agama Hindu mengenal Panca Sradha dengan definisi lima dasar keyakinan yang mewarnai aktivitas kehidupan umat Hindu. Yang mana panca Sradha merupakan suatu landasan hidup umat hindu untuk menghadapi kehidupan. Panca Sraddha erat kaitannya dengan tiga kerangka agama Hindu yakni Tattwa Susila Upacara, karena pada dasarnya tiga kerangka agama Hindu dibutuhkan untuk menciptakan kebahagiaan hidup di dunia dan sesudahnya. Secara Etimologi kata panca sraddha berasal dari kata panca yang berarti lima, srat yang artinya hati dan dha yang berarti menempatkan, dengan arti kata tersebut sraddha diartikan sebagai keyakinan atau kepercayaan. Bagian-bagian dari Panca Sraddha meliputi: Widdhi Tattwa, Atma Tattwa, Karma Phala, Punarbawa dan Moksha

Widhi Tattwa merupakan keyakinan terhadap adanya Brahman atau Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) dan segala manifestasi-Nya. Widhi Tattwa dalam pandangan ajaran agama hindu dilaksanakan dengan dharma, yang mana widhi tattwa merujuk pada pandangan dimana umat Hindu hanya meyakini adanya satu Tuhan. Hal tersebut telah ditegaskan dalam Upanisad IV.2.1 dengan bunyi "Ekam Ewa Adityam Brahman" dengan terjemahan "Tuhan itu hanya satu tidak ada duanya". Panca Sarddha tidak lepas dari konsep Tri Pramana terutama dalam bagian widhi tattwa, yang mana Tri Pramana adalah tiga kekuatan untuk mengatahui dan meyakini sesuatu. Melalui adanya Tri Pramana manusia akan mengetahui hakikat kebenaran sesuatu yang bersifat nyata ataupun abstrak. Pembagian Tri Pramana yakni Pratyaksa Pramana (melihat langsung), Anumana Pramana (gejala atau tanda tanda) dan Agama Pramana (Kitab suci, orang suci). Atma Tattwa merupakan keyakinan atas adanya atman atau jiwa yang terdapat dalam setiap makhluk hidup. Dalam ajaran agama Hindu atman merupakan percikan terkecil dari Brahman. Jiwatman bersifat abadi, namun karena dipengaruhi badan mansia yang bersifat maya, Jiwatman berada dalam keadaan Awidya, hal tersebut menyebabkan Jiwatman akan melakukan reinkarnasi, namun reinkarnasi tersebut akan berakhir apabila jiwatman mencapai moksha. Karma Phala merupakan percaya akan adanya hukum sebab-akibat. Karma Phala erat kaitannya dengan reinkarnasi, dimana dalam agama Hindu reinkarnasi merupakan akibat dari kharma phala, yang mana hasil perbuatan manusia akan menentukan nasib nasib manusia, baik semasa hidup atau setelahnya. Agama Hindu mengenal ada tiga jenis karma phala yakni Santita karma phala (phala yang diterima sekarang atas perbuatan terdahulu) Prarabdha karma phala (karma yang diterima sekarang atas perbuatan yang dilakukan pada kehidupaan saat ini) dan Kryamana karma phala (karma yang diterima dikehidupan mendatang atas perbuatan dikehidupan masa kini). Punarbawa merupakan keyakinan akan adanya reinkarnasi, dalam agama Hindu punarbawa akan terjadi untuk menanggung hasil karma phala baik karma baik atau karma buruk. Moksha merupakan keyakinan akan adanya kebahagiaan tertinggi yang merupakan tujuan akhir manusia, Dalam ajaran Agama Hindu moksha merupakan suatu keadaan di mana jiwa dalam keadaan tenang, dan tidak lagi terpengaruh oleh nafsu, dan segala aspek material.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun