Mohon tunggu...
Dwi Santi Maimanah
Dwi Santi Maimanah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi IAIN Jember

Perbaiki niat selama proses belajar ~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Menjadi Seorang Guru?

28 Maret 2020   13:32 Diperbarui: 10 April 2020   20:34 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

'Guru', mendengar kata tersebut mengingatkan kita pada kenangan saat bersekolah dulu. Berkat beliau lah anak-anak Indonesia tumbuh menjadi anak yang cerdas. Di Indonesia, profesi guru saat ini memiliki peminat yang cukup banyak. Hal ini terlihat dari tinggi passing grade jurusan kependidikan baik di PTN maupun PTS seluruh Indonesia.

Bagi sebagian orang, menjadi guru merupakan impian besar dalam hidup mereka. Mereka menganggap menjadi guru merupakan jalan hidup yang mulia. Bahkan mereka berpikir bahwa menjadi seorang guru merupakan sebuah kehormatan yang tinggi.

Ya, karena mereka akan 'digugu dan ditiru'. Pikiran mereka akan menjadi pikiran anak didiknya, ucapan mereka akan menjadi perbuatan siswanya.

Kemauan yang kuat untuk 'mencerdasakan kehidupan berbangsa' menjadi 'modal awal' mereka. 'Modal awal' tersebut ditambah dengan motivasi oleh orang-orang terdekat mereka seperti orangtua, teman, ataupun inspirasi yang diperoleh dari guru-guru mereka dulu.

Mirisnya keadaan bangsa Indonesia yang jauh dari harapan para The Founding Father kita juga merupakan sebuah 'panggilan' bagi mereka untuk ikut serta memperbaikinya.

Banyak jalan untuk memperbaiki Indonesia, tetapi mereka memilih 'mencerdasakan kehidupan berbangsa' sebagai jalan perjuangan mereka dalam membangun negeri tercinta ini. Itu kiranya jawaban ideal dari tanya, "Mengapa menjadi seorang guru?

Mendikbud, Nadiem Makarim, dalam pidatonya menyatakan bahwa 'Semua berawal dan berakhir dari guru'. Pernyataan tersebut memberikan gambaran bahwa kualitas generasi bangsa bergantung pada guru.

Guru harus menyiapkan generasi yang berkualitas, namun juga harus siap jadi pesakitan karena dipersalahkan.

Mereka sadar, menjadi seorang guru artinya mendapatkan tanggung jawab besar dalam membangun bangsa. Pendidikan yang baik dibangun oleh guru yang berkompeten. Dari tangan-tangan guru tersebut akan tercipta generasi yang benar untuk bangsa yang besar.

Dari tangan 'lembut' dan 'kasar' para guru ini tercipta para menteri tapi bukan untuk berkorupsi, tercipta pejabat tapi bukan untuk menjilat, tercipta anggota DPR tapi bukan hanya untuk membuat geger.

Bukan, bukan itu yang para guru inginkan. Para guru mempersiapkan muridnya untuk menjadi menteri, pejabat, anggota DPR, dll adalah untuk meneruskan perjuangannya dalam membangun bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun