Mohon tunggu...
Gregorius Duwi
Gregorius Duwi Mohon Tunggu... Jurnalis - mahasiswa

Gregorius duwi frans winata mahasiswa universitas kristen satya wacana fakultas pertanian dan bisnis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Permakultur Solusi Hidup Sehat di Masa Depan

24 September 2019   23:42 Diperbarui: 25 September 2019   00:08 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Farming.ID 

Dewasa ini, kita sering melakukan cara hidup yang tidak sehat yang dicirikan dengan era gaya hidup instan, diera ini pola hidup kita menjadi tidak karu-karuan, dimana makanan yang kita konsumsi tidak penting lagi sehat atau tidak, melainkan lebih mengutamakan cepat atau tidak untuk dihidangkan, selain itu makanan yang kita makan baik itu sayuran, buah, nasi dan lain sebagainya sudah terpapar zat kimia yang yang membahayakan kesehatan kita, ini memiliki dampak sangat panjang yang nantinya juga akan dirasakan oleh anak cucu kita, ini disebabkan oleh banyaknya petani yang menggunakan bahan kimia dalam budidaya pertaniannya yang enggan untuk melakukan budidaya pertanian yang konvensional, padahal penggunaan bahan kimia dalam waktu yang lama dapat merusak kesuburan tanah dan kualitas kesehatan yang terkandung dalam tanaman yang dibudidayakan nya, penggunaan bahan kimia akan berdampak sangat panjang bahkan bisa sampai anak cucu kita nanti, saat ini sudah banyak masalah yang ditimbulkan seperti lingkungan hidup yang telah rusak, lahan pertanian yang mulai berkurang dan rusak, jika dibiarkan ini akan meluas, maka dari itu ayo kita melakukan perbaikan dengan menjaga lingkungan alam kita ini seperti, bertani sayuran organik, mengurangi pemakaian pelastik dan bahan kimia atau kita bisa dengan menggunakan teknik permakultur.

Teknik permakultur adalah teknik pengelolaan pertanian dan peternakan yang meningkatkan kualitas lahan, memberikan hasil dan pendapatan, yang tetap berkelanjutan hingga masa depan. Ini dilakukan dengan melestarikan, mendukung dan bekerjasama dengan budaya dan lingkungan setempat, dengan tumbuh bersama dalam waktu yang bersamaan, bekerja bersama dengan alam dan belajar dari mereka (alam), bukannya melawan dan bersaing dengan alam kita. Istilah permakultur sendiri diresmikan pada tahun 70-an oleh Bill Millison dan David Holmgren, dan sekarang telah dipraktikan dilebih dari 100 negara oleh ribuan lulusan disain permakultur.

Teknik permakultur adalah teknik yang digunakan dengan konsep bersahabat dengan alam, hewan dan lingkungan yang ada dibumi ini, teknik ini menekankan pada pola-pola alam yang sudah ada, dengan cara menerapkan praktik-praktik tradisional yang dikolaborasikan dengan teknologi yang ramah lingkungan, ini merupakan cara yang holistik, baik hati, dalam kegiatan mendisain dan membangun lingkungan hidup manusia yang sehat dan asri.

Salah satu prinsip yang diterapkan dalam teknik permakultur yaitu segala sesuatu berhubungan dengan satu sama lain, prinsip ini juga sering dilakukan dalam pertanian yang berkelanjutan. Kita manusia haruslah bertanggung jawab dengan kerusakan alam dan lingkungan yang kita buat, mutlak bagi kita untuk mengurangi pengaruh negatif pada lingkungan sebanyak mungkin, dengan cara mengurangi pemakaian pelastik, mengurangi kegiatan pembakaran, mendaur ulang sampah, dan membersihkan air kotor yang penuh dengan sampah sebelum dikembalikan ke sungai, dengan kegiatan yang sederhana ini kita sudah berkontribusi dalam mngurangi polusi dan pencemaran terhadap alam yang indah ini.

Mendaur ulang barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai seperti ban mobil yang susah untuk dibuang, bisa di buat pot bunga yang indah dan tahan lama, dengan cara susun ban mobil atau motor yang sudah tidak terpakai, siapkan rumput kering atau daun-daun kering, dan siapkan juga tanah yang sudah tercampur pupuk kompos dengan perbandingan 1:1, setelah itu masukan daun-daun kering dan rumput kering terlebih dahulu lalu baru masukin tanah yang sudah tercampur dengan kompos tadi buat lubang di tengah tanah yang ada di dalam pot sebesar ukuran akar tanaman yang akan di tanam, setelah itu masukan tanaman yang akan di tanam dan tutup bagian akar dan bawah batang dengan tanah tadi, jangan lupa dipadatkan agar tanaman kokoh dan tidak tumbang di terpa angain setelah itu siram dengan air secukupnya, kegiatan ini dilakukan pada pagi atau sore hari agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan tidak terlalu stres dalam beraptasi, di siram pagi dan sore setiap hari samapai satu minggu jika musim hujan cukup disiram sekali saja dalam sehari, menyiram tanaman ketika pagi hari baik nya jangan diatas jam sembilan pagi.

Ini hanyalah sebagian kecil saja dari teknik permakultur, di lain kesempatan kita juga akan membuat edisi kedua, semoga artikel ini dapat menjadi inspirasi untuk anda yang membaca nya dan jangan lupa mari kita hidup sehat dengan alam, salam hijau.           

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun