Muhammad Mikail Faqih, pemuda asal Jawa Tengah berusia 19 tahun, adalah contoh nyata generasi muda yang mampu memadukan minat, bakat, serta etika dalam membangun personal branding. Dengan hobi menulis dan latar belakang pendidikan di bidang Ilmu Komunikasi Universitas Islam Sultan Agung, Mikail menunjukkan bahwa pemuda bisa berdaya saing sekaligus memberi dampak positif bagi masyarakat.
Sejak remaja, Mikail aktif menorehkan prestasi. Ia pernah menjadi Wakil Ketua Nasional United Tractors Youth Movement, Juara 1 Pemilihan Duta Generasi Berencana Kabupaten Tegal, hingga Juara Atribut Influencer Duta GenRe Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, ia juga dikenal sebagai penyiar radio, penulis puisi, hingga Tegal Adiwiyata Ambassador. Tak hanya kompetisi lokal, Mikail juga berhasil meraih juara di ajang menulis puisi tingkat nasional serta menerbitkan buku antologi puisi solo berjudul Angkara Murka.
Di balik semua prestasi itu, Mikail menegaskan dirinya adalah pemuda yang berminat besar pada sastra dan komunikasi. Ia aktif melestarikan budaya Jawa melalui penulisan aksara Jawa, sembari terus mengasah kemampuannya sebagai MC, announcer, dan influencer. Kombinasi minat dan bakat ini membentuk personal branding yang khas, yakni pribadi yang komunikatif, kreatif, sekaligus beretika.
Bagi Mikail, personal branding bukan sekadar citra, melainkan tanggung jawab. Ia dikenal dengan berbagai peran dari penyiar radio hingga penulis aksara Jawa yang semuanya ia jalani dengan konsistensi. Prinsip integritas, konsistensi, dan tanggung jawab menjadi pondasi dalam membangun reputasi positif. Dengan cara ini, ia berharap bisa memotivasi orang lain sekaligus menjadi inspirasi generasi muda.
Menurut Mikail, membangun personal branding yang beretika adalah kunci penting bagi pemuda. Dengan karakter yang baik, seorang pemuda bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat, meningkatkan kredibilitas, dan memberi pengaruh positif. Ia ingin mengubah paradigma bahwa personal branding bukan hanya tentang popularitas, melainkan tentang etika, kejujuran, dan tanggung jawab yang ditunjukkan lewat tindakan nyata.
Dalam proses membangun personal branding, Mikail menekankan pentingnya konsistensi dalam komunikasi, integritas dalam tindakan, serta tanggung jawab atas keputusan. Ia juga berusaha memahami kebutuhan audiens serta menjaga hubungan profesional dengan orang lain. Baginya, hal ini bukan hanya membangun citra diri, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Harapan besar ia titipkan kepada generasi muda Indonesia agar lebih sadar akan pentingnya membangun personal branding yang positif. Menurutnya, masih banyak anak muda yang kurang peduli pada citra diri, bahkan terjebak dalam perilaku negatif. Padahal, membangun personal branding beretika bisa menjadi kunci sukses di masa depan sekaligus memperkuat peran pemuda sebagai agen perubahan bangsa.
Sebagai penutup, Mikail berpesan agar anak muda Indonesia berani menjadi pribadi berkarakter dan bermanfaat bagi lingkungan. Dengan membangun personal branding yang beretika, pemuda bukan hanya bisa sukses secara pribadi, tetapi juga berkontribusi nyata bagi masyarakat. Ia percaya, perubahan besar untuk Indonesia berawal dari perubahan diri sendiri. Sebagaimana mottonya, "Urip iku urup", hidup adalah tentang memberikan manfaat bagi orang lain.
Reporter & Penyunting : Jenny Nur Fadila