Sasqia Sheren, seorang pemudi asal Malang, Jawa Timur, telah menorehkan banyak prestasi di usia muda. Saat ini berusia 23 tahun, Sasqia adalah lulusan Sarjana dan Ners dari Universitas Brawijaya. Selain aktif di dunia kesehatan, Ia juga dikenal sebagai penulis dan pendiri komunitas pemberdayaan wanita, Girls on Path. Perjalanannya menunjukkan dedikasi tinggi dalam pengembangan diri dan kontribusi sosial.
Sejak kecil, Sasqia telah menunjukkan bakatnya melalui berbagai prestasi. Di tingkat kabupaten/kota, Ia meraih juara dalam lomba menulis puisi, baca puisi, kaligrafi, dan story telling. Prestasinya tidak berhenti di sana, Ia juga menjadi Duta Keperawatan FK UB 2021 dan berhasil menerbitkan dua buku, yaitu You Can (2023) dan Buku Saku Psoriasis (2024).
Fashion dengan Hati Salsabila Chandra, Trendsetter Muda di Era Digital, Baca Selengkapnya
Di tingkat nasional, Sasqia terpilih sebagai Pendekar Anak UNICEF 2023, sementara di kancah internasional, Ia memenangkan kompetensi video edukasi dan mempublikasikan bukunya di Selangor International Book Festival. Prestasi ini membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing secara global.
Sasqia tidak hanya fokus pada pencapaian pribadi, tetapi juga aktif memberdayakan wanita melalui komunitas Girls on Path. Sejak September 2024, komunitas ini berfokus pada aspek kekayaan (wealth) dan kesehatan (health) bagi wanita di Jawa Timur. Melalui program-programnya, Sasqia berharap dapat memberikan dampak positif secara langsung
Menulis buku pertama, You Can, menjadi momen menantang bagi Sasqia. Saat itu, Ia harus membagi waktu antara penulisan buku dan penyelesaian skripsi sarjana. Dengan disiplin tinggi, Ia berhasil menyelesaikan 200 halaman buku dalam satu bulan, sekaligus merampungkan skripsinya. Kisah ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan manajemen waktu adalah kunci kesuksesan.
Buku You Can tidak hanya berisi cerita inspiratif, tetapi juga menggabungkan teori keperawatan sederhana tentang pengelolaan emosi dan penguatan psikologis. Sasqia menekankan pentingnya keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental dalam proses pengembangan diri. Pesan ini sangat relevan di era modern, dimana banyak orang mengabaikan kesehatan psikologis.
Muhammad Ilham Surya Permana Bukti Nyata Anak Muda Berprestasi dari Jawa Tengah, Baca Selengkapnya
Meskipun karyanya diterima dengan baik, Sasqia juga menghadapi kritik, terutama terkait kosakata yang kurang lugas. Ia tidak menyerah dan melakukan revisi selama tiga bulan untuk menyempurnakan bukunya. Ketekunan ini menunjukkan komitmennya untuk menghasilkan karya berkualitas.