Tumbuh dalam lingkungan yang mendukung pendidikan sejak usia dini, Fatimah Zahra atau yang akrab disapa Timi merupakan seorang siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 22 Makassar yang memiliki segudang aktivitas dan prestasi.
Di usianya yang baru menginjak 17 tahun Timi tidak hanya aktif berorganisasi, tetapi juga sering terlibat dalam berbagai kompetisi mulai dari Olimpiade Matematika Tingkat Sekolah Dasar hingga kompetisi seni yang diselenggarakan oleh Trans TV.
Minatnya semakin berkembang saat Ia memasuki Sekolah Menengah Pertama dengan berfokus pada Olimpiade Biologi yang diselenggarakan oleh pemerintah dan organisasi swasta. Di tingkat Sekolah Menengah Atas Ia aktif dalam mengikuti berbagai acara dan Konferensi Nasional hingga Internasional, seperti Asean Youth International Model United Nations (AYIMUN), Festival Pelajar Unggulan (FPU) serta lomba esai dan kompetisi offline Tingkat Provinsi atau Kota, seperti English Speech Competition dan Cerdas Cermat Bahasa Inggris.
Menggali Pentingnya Literasi : Tantangan dan Solusi untuk Masa Depan Indonesia, Baca selengkapnya
Ke depannya, Ia berencana untuk mengikuti Asia World Model United Nations (AWMUN) di Korea pada bulan juli nanti dan LEARN SDG's di jakarta yang di hadiri oleh lima negara pada tanggal 22 maret mendatang yang di selenggarakan oleh Festival Pelajar. Saat ini, Ia sedang fokus dalam pelatihan untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional Biologi dan kompetisi debat Nasional.
Pengalaman yang paling mengesankan baginya adalah ketika Ia mengikuti Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) di Kuala Lumpur, Malaysia yang merupakan sebuah platform di mana pemuda berusia 15 hingga 25 tahun dapat mengembangkan mentalitas dalam kepemimpinan, negosiasi dan diplomasi melalui simulasi konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Acara ini bertujuan untuk melibatkan para pemimpin muda dari seluruh dunia untuk berbagi perspektif dan pendapat dalam memecahkan masalah dunia.
Arizki Putra Rahman : "Membangun Literasi Digital di Era Informasi Melimpah", Baca selengkapnya
Ketertarikanya terhadap topik-topik berat dan kritis yang membawanya untuk mengikuti kegiatan tersebut dimana Ia juga ingin merasakan bagaimana model sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu berlangsung.
Di balik setiap prestasi gemilang yang diraihnya, tersembunyi sebuah kisah tentang tekad dan perjuangan. Dukungan penuh dari kedua orang tua Timi menjadi landasan utama bagi perjalanannya.
