Setiap perjalanan memiliki titik awal yang menjadi fondasi bagi langkah-langkah selanjutnya. Lina Fatinah seorang wanita asal Cianjur yang telah menorehkan jejaknya di berbagai bidang dengan semangat dan dedikasi yang tiada henti. Sebagai anak keenam dari sembilan bersaudara, Ia telah menempuh pendidikan tinggi hingga meraih gelar S2 di bidang Hukum Ekonomi Syariah dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung.
Lina mengabdikan diri sebagai dosen dengan mengajarkan ilmu manajemen keuangan syariah kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Dalam waktu singkat, Ia juga berkontribusi di beberapa institusi pendidikan lainnya, seperti STAI Al-ittihas dan STISNU Cianjur.
Di luar dunia akademis, Lina aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Ia sering mengisi seminar, kajian kemuslimahan dan talkshow serta melakukan pelatihan sebagai instruktur tersertifikasi Kemkominfo RI dalam bidang Content Creator. Keterlibatannya dalam pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan pemuda-pemudi Indonesia dalam menciptakan konten video yang berkualitas.
Lina juga seorang penulis produktif, hingga kini Ia telah menerbitkan lima buku, termasuk "Karena Setiap Langkah Adalah Juang" yang ditulis saat Ia berada di kursi roda pasca kecelakaan pada 3 Juli 2019 lalu.
Dinar Annasta Naja Mayra : "Mengubah Dunia Melalui Pendidikan", Baca selengkapnya
Buku terbaru yang dibuatnya yaitu "Muslimah Percaya Diri, Berani Bercita-Cita Berkarya dan Berdaya" Ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan diri para wanita Muslimah di Indonesia yang sering kali mengalami keraguan terhadap kemampuan diri mereka.
Sebagai sosok inspiratif Lina mengawali perjalanan pendidikannya dengan pengalaman yang penuh liku. Di masa sekolah, Ia terhitung kurang aktif bahkan pernah dimuat dalam sebuah media yang menggambarkan perubahannya dari seorang yang tidak aktif menjadi lebih berdaya. Selama Sekolah Menengah Pertama, Lina menjalani rutinitas sekolah dengan pulang tanpa terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler. Namun, menjelang kelas dua Sekolah Menengah Atas, Ia mulai merenungkan kehidupannya dan merasa ada yang kurang.
Dalam momen refleksi tersebut, Lina merasakan dorongan untuk berubah karena bertemu dengan seorang teman yang sangat aktif dalam organisasi. Teman tersebut tidak hanya menginspirasi Lina dengan prestasinya dalam berbagai lomba tingkat nasional, tetapi juga mengajaknya untuk terlibat dalam organisasi.
Bergabung dengan organisasi tersebut membuka banyak peluang bagi Lina. Ia mulai aktif berpartisipasi dalam komunitas sastra di Cianjur hingga bertemu dengan penulis dan sastrawan yang membangkitkan semangatnya untuk menulis.