Ubaidillah, seorang siswa SMAN 7 Sarolangun, telah membuktikan bahwa keberanian dan kerja keras adalah kunci untuk mencapai impian. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, Ubaidillah lahir pada 24 Maret 2007 di tengah keluarga sederhana. Kehilangan ayah saat duduk di bangku kelas 6 SD menjadi titik balik yang mengubah hidupnya. Ibunya, yang kemudian harus menjalankan dua peran sebagai orang tua sekaligus tulang punggung keluarga, menjadi sumber inspirasi dan kekuatan utama bagi Kak Ubaidillah.
Sejak kecil, Kak Ubaidillah telah menunjukkan minat besar pada ilmu pengetahuan. Dia mulai mengikuti berbagai olimpiade sains sejak duduk di bangku Sekolah Dasar dan meraih medali perak dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) IPA tingkat provinsi. Namun, tantangan hidup yang dihadapinya tidak menghentikan semangatnya untuk terus belajar dan berkembang.
Putri Amelia : "Perjuangan Dan Kegigihan Meraih Beasiswa Di Tengah Tantangan", Baca selengkapnya
Kak Ubaidillah kemudian melanjutkan pendidikannya di sebuah pesantren. Di sana, Kak Ubaidillah belajar tentang tanggung jawab, keberanian, dan kemandirian. Meskipun sempat beralih ke SMP IT Darul Ikhlas Al-Islami, pengalaman hidup di pesantren telah membentuk karakter kuat dalam dirinya. Saat memasuki jenjang SMA, Kak Ubaidillah merasa perlu untuk mengejar ketertinggalannya dibandingkan teman-teman yang memiliki latar belakang pendidikan berbeda. Dengan tekad yang kuat, Kak Ubaidillah mulai memberanikan diri untuk berpartisipasi dalam berbagai kompetisi.
Semangat Kak Ubaidillah untuk terus berprestasi membuahkan hasil. Beberapa prestasi yang diraihnya seperti Harapan 2 Olimpiade Sains Nasional (OSN) kimia 2022, Medali Perak AISEEF 2024 tingkat ASEAN, Medali Emas WICE 2024 (World Invention Competition and Exhibition, Malaysia), dan masih banyak prestasi lainnya yang Kak Ubaidillah raih.
Muhammad Farhan : "Perjalanan Mengukir Prestasi Di Dunia Teakwondo", Baca selengkapnya
Selain itu, Kak Ubaidillah juga aktif mengikuti berbagai program seperti seleksi duta SMA, kompetisi seni melukis, dan pertukaran pelajar internasional. Pengalaman mengikuti program pertukaran pelajar hingga tahap kedua menjadi salah satu momen yang paling berkesan bagi Kak Ubaidillah. Di sana, Kak Ubaidillah belajar tentang pentingnya mempersiapkan diri dengan baik, termasuk menulis motivation letter yang mencerminkan potensi dirinya.
Perjalanan Kak Ubaidillah tidak lepas dari tantangan. Salah satu pengalaman menarik yang diceritakannya adalah ketika Kak Ubaidillah mengikuti perlombaan riset dan menemukan bahwa beras bisa menjadi media pengembangan bakteri Trichoderma. Untuk menghadapi hal-hal baru seperti ini, Kak Ubaidillah selalu mencari informasi melalui internet, berdiskusi dengan teman-teman, dan membaca banyak referensi.
Linda Septiani Sebianto : "Pentingnya Literasi Untuk Kemajuan Bangsa", Baca selengkapnya