Youtube, Youtube, Youtube lebih dari tv, buum..
Youtube, Youtube, Youtube lebih dari tv, buum..
Penggalan lirik tersebut pastinya sudah tidak asing lagi bagi generasi milenial. Pasalnya lirik lagu tersebut sempat viral pada awal Maret 2016 lalu.
Di masa itu, banyak orang yang sepakat dengan penggalan lirik lagu tersebut. Rata-rata mereka yang sepakat mengatakan, Youtube memberikan tontonan yang jauh lebih bagus dan berkualitas jika dibandingkan dengan tv yang hanya diisi oleh sinetron tidak bermutu.
Lima tahun berselang, tepatnya pada Februari 2021, sang penyanyi nampaknya menyesal telah menyayikan lirik lagu tersebut. Bahkan, sang penyanyi dengan tegas mengatakan "Youtube lebih bahaya dari tv."
Menurut sang penyanyi, kalimat tersebut didasari karena algoritma Youtube cenderung memberikan tontonan yang user sukai dan bisa berdampak pada polarisasi di tengah masyarakat. Belum lagi banyak konten kreator yang kebelet tranding dengan memproduksi video-video kurang mendidik supaya cepat mendapatkan cuan.
Tapikan masih banyak video-video edukasi di Youtube?
Ya memang masih banyak konten kreator yang memproduksi video edukasi. Namun, jika dilihat viewers-nya konten edukasi jauh tertinggal jika dibandingkan dengan konten receh (sebutan video yang kurang berbobot).
Belum berhenti sampai di situ, para penonton Youtube yang menelan informasi secara bulat-bulat juga menjadi permasalahan tersendiri yang harus segera diatasi.
Secara angka jumlah penoton Youtube di Indonesia memang sangat besar. Menurut We Are Social, pada awal 2021 sebanyak 94% pengguna internet berusia 16-64 tahun di Indonesia mengakses Youtube. Bahkan, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat, pada 2020 saja, pengguna internet sudah tembus sampai 196,7 juta orang jauh lebih banyak jika dibandingkan pada 2019 lalu yang hanya mencapai 143,26 juta.
Jika tidak diimbangi dengan literasi digital yang baik, tingginya angka penonton Youtube di Indonesia berpotensi menjadi alarm berbahaya yang perlu diwaspadai. Pasalnya, tidak semua penonton bisa memfilter informasi yang didapatkan di Youtube. Bahkan, banyak pula penonton yang cenderung menelan bulat-bulat informasi yang didapatkan dari Youtube.