Mohon tunggu...
Durrotul Muna
Durrotul Muna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Durrotul Muna

"Yang tetap dari dunia adalah perubahan" Maka buatlah perubahan yang semakin baik agar tidak merugi di kemudian hari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hak Memilih Pasangan Hidup yang Berujung Pada Nikah Beda Agama

5 Juni 2022   20:00 Diperbarui: 5 Juni 2022   20:02 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

HAK MEMILIH PASANGAN HIDUP YANG BERUJUNG PADA NIKAH BEDA AGAMA

Salah satu tabiat diri manusia adalah membutuhkan kasih saying dan perhatian orang lain. Oleh karena itu manusia disebut makhluk sosial. Makhluk sosial adalah makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain. Sebagaimana orang yang jatuh cinta akam membutuhkan orang yang dicintainya untuk dijadikan pasangan hidupnya. Ketika seseorang telah memasuki usia yang layak untuk menikah, muncul dorongan dalam diri untuk membangun suatu kehidupan rumah tangga. Salah satu rangkaian untuk mengawalinya yang perlu dipersiapkan dengan matang adalah mencari jodoh yang nantinya akan menjadi pasangan hidupnya.  

surat ar-Rum ayat 21 yang artinya:

 "dan diantara tanda-tanda (kebesaran-Nya)ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri,agar kamu cenderung dan merasa tentram  kepadanya,dan Dia menadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh pada yang  demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang  berfikir.'' 

Hak memilih jodoh

Al-quran sebagai pedoman hidup telah memberikan rambu rambu kepada pemuda pemudi khususnya dalam memilih jodoh. Salah satu ayat yang populer di kalangan  

pemuda pemudi adalah surat an-Nur ayat 26 yang artinya: 

'' wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji pula dan wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang  baik dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula.''(An-Nur:26) 

Ayat ini sering disalahpahami oleh pemuda pemudi. Yakni menganggap jodoh itu takdir yang telah ditetapkan allah ta'ala, sehingga mempengaruhi pola pikir mereka untuk  pasrah dan meninggalkan ikhtiyar. Memang jodoh itu merupakan takdir Allah Ta'ala,  namun demikian bukan berarti menjadikan mereka pasrah dan tidak berikhtiyar  mencarinya. Perumpamaannya seperti orang sehat yang lapar sedangkan makanan telah  disajikan di meja makan, maka orang tersebut harus berjalan menuju meja makan dan  mengambil makanan tersebut. walaupun jodoh itu takdir, namun Allah memberikan  kesempatan bagi manusia dengan berikhtiyar dalam mencari jodoh. Jadi setiap orang itu  memiliki hak untuk memilih jodoh. Perlu diingat, setiap hak pasti ada kewajiban.  Demikian juga dengan hak memilih jodoh itu mempunyai kewajiban paling dasar yang tidak boleh dilanggar.

Memilih pasangan hidup atau jodoh memang merupakan salah satu hak pribadi setiap orang yang menjalaninya. Sayangnya banyak yang menyalahgunakan hak tersebut  hingga melanggar kewajibannya hanya untuk memenuhi kesenangan dirinya. Seperti yang kita temui sekarang ini, banyak beredar berita viral di media sosial mengenai nikah  beda agama antara wanita muslim dengan laki-laki non muslim. 

Bagaimana pernikahan beda agama menurut syaria'at islam? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun