Hai Cuaners..!
Pernah nggak sih merasa terjebak di pekerjaan yang sebenarnya nggak bikin kita bahagia, tapi tetap kita jalani setiap hari? Kondisi ini punya istilahnya sendiri, yaitu job hugging. Job hugging adalah keadaan ketika seorang pegawai memilih bertahan di pekerjaannya meski pekerjaan itu tidak memuaskan, tidak sesuai passion, bahkan mungkin membuat stres. Intinya, seseorang tetap berpegang pada pekerjaannya walaupun hati kecilnya ingin mencari jalan lain.
Fenomena ini banyak dialami oleh karyawan di berbagai bidang. Alasannya macam-macam, mulai dari takut kehilangan gaji tetap, khawatir tidak bisa dapat pekerjaan baru, atau terjebak di zona nyaman. Job hugging akhirnya membuat seseorang memilih untuk "memeluk" pekerjaannya meskipun sebenarnya tidak merasa bahagia.
Mengapa Job Hugging Bisa Terjadi?
Sebagai manusia, wajar kalau kita punya rasa takut untuk keluar dari zona aman. Pekerjaan tetap sering kali dianggap sebagai sumber keamanan finansial. Saya yakin banyak Cuaners yang berpikir, "Kalau resign, bagaimana nanti bayar cicilan atau kebutuhan hidup?" Nah, alasan seperti ini yang membuat job hugging terjadi.
Selain itu, ada juga faktor budaya. Di Indonesia, stabilitas pekerjaan sering dianggap lebih penting daripada kebahagiaan pribadi. Bahkan ada stigma negatif jika seseorang sering pindah kerja, seolah-olah dianggap tidak loyal. Padahal, bertahan di pekerjaan yang tidak membuat bahagia bisa berdampak buruk untuk kesehatan mental dan performa kerja kita.
Dampak Job Hugging bagi Karier
Sekilas, job hugging terlihat aman karena kita tidak mengambil risiko. Tapi kalau dibiarkan terlalu lama, kondisi ini bisa menimbulkan dampak negatif. Produktivitas bisa menurun, semangat kerja hilang, dan pada akhirnya bisa membuat burnout.
Saya sering lihat orang yang terjebak di job hugging malah jadi kurang berkembang. Mereka tidak berani mencari peluang baru, padahal ada banyak kesempatan di luar sana yang bisa membawa cuan lebih besar.
Cuaners, kita perlu ingat bahwa waktu adalah aset berharga. Kalau terus bertahan di pekerjaan yang tidak memberi kepuasan, berarti kita sedang mengorbankan kesempatan emas untuk bertumbuh.
Tips Keluar dari Job Hugging
Buat Cuaners yang merasa sedang mengalami job hugging, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dicoba. Pertama, kenali dulu apa sebenarnya yang membuat pekerjaan itu terasa membebani. Kalau masalahnya masih bisa diatasi, misalnya komunikasi dengan atasan, mungkin lebih baik diperbaiki.
Tapi kalau memang sumber masalahnya lebih dalam, seperti tidak sesuai passion atau tidak memberi ruang berkembang, coba buka diri pada peluang lain. Kita bisa mulai dengan upgrade skill lewat pelatihan, baca artikel edukasi, atau ikut kelas online.
Saya pribadi merasa penting juga untuk punya side hustle atau alternatif penghasilan. Salah satunya lewat trading di platform seperti Dupoin. Di sana, banyak banget edukasi gratis yang bisa diakses, baik lewat artikel di aplikasinya, video pembelajaran, sampai live trade bareng analis profesional. Jadi, selain bisa belajar, kita juga bisa praktek langsung dengan panduan.
Dengan begitu, kita punya jalan lain untuk mendapatkan cuan tanpa harus terjebak terlalu lama di pekerjaan yang tidak membuat bahagia.
Job Hugging Bukan Akhir
Cuaners, job hugging itu nyata dan banyak dialami orang. Tapi jangan sampai kondisi ini membuat kita kehilangan arah hidup. Pekerjaan memang penting untuk stabilitas finansial, tapi kebahagiaan dan pengembangan diri juga nggak kalah penting.
Kalau saat ini masih berada dalam fase job hugging, jangan putus asa. Anggap itu sebagai fase pembelajaran untuk mengenali diri sendiri. Kita bisa mulai pelan-pelan mencari peluang baru, upgrade skill, atau bahkan mencoba jalur lain seperti trading di platform terpercaya.
Ingat, hidup itu pilihan. Kita bisa terus bertahan di zona nyaman, atau kita bisa bergerak keluar dan menemukan peluang yang lebih menguntungkan. Pilihannya ada di tangan kita.
Yuk, sama-sama kita keluar dari jebakan job hugging dan cari jalan yang lebih bikin kita cuan. Karena pada akhirnya, kita cuan bareng disini!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI