Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Viral di Media Sosial, Solusi Caleg Meraih Popularitas

20 Agustus 2018   07:43 Diperbarui: 20 Agustus 2018   09:29 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak semua Caleg Tajir Melintir, ada sebagian yang Mskin Merana. Bagi yang bujetnya nyungsep maka bermain di Medsos menjadi Primadona. Diperlukan Pikiran yang liar, unik, kreatif serta tindakan yang nyeleh, berbeda dan ekstrim sebagai modal agar dishare atau viralkan....Cost Politik untuk kampanye memang besar, tapi di era medsos semua anggaran bisa ditekan. 

Spanduk perlu tapi untuk daerah yang ada konstituennya. Kalender jelas, dengan tandem DPR biaya lebih murah. Saksi kita bayar hanya di TPS yang ada pemilihnya. Manfaatkan komunitas, tokoh masyarakat, jejaring sosial dan buat aksi nyata yang bermanfaat bagi rakyat.

Apa yang dirasakan Caleg setelah keluar DCS Daftar Caleg Sementara, namanya akan diekspose ke media, dan tidak ada keberatan dari masyarakat maka segera naik kelas jadi DCT Daftar Caleg Tetap. Tentu bagi yang sudah punya massa dan logistik kuat sangat percaya diri menatap kursi sebagai anggota Dewan namun bagi yang elektabilitasnya rendah, isi tasnya juga pas-pasan, tentu tantangannya tidak mudah. 

"Di sinilah perlu belive atau keyakinan untuk sukses, menjadi anggota Dewan adalah goal dan pertama kali di mindset dengan hilangkan kata TAPI. Berbicara mengenai narasi besar yang akan diwujudkan, tentang masa depan atau future, Kita harus mampu menerjemahkan antara pikiran dan perasaan ketika mampu meraih target itu. 

Demokrasi liberal yang money oriented ini menyeramkan. Ukuran apresiasi publik sering kali bukan kerja nyata, melainkan seberapa banyak kemunculan di media. Popularitas sangat berpengaruh pada eletabilitas, dan seringkali popularitas ditentukan dengan isi tas.

Politik Transaksi masih berkumandang nyaring, karena ongkos politik demokrasi liberal yang sangat mahal. Orang idealis menjadi pragmatis karena demokrasi liberal yang sangat money oriented. Ada pomeo, orang idealis tidak cocok jadi politisi, cocoknya jadi artis, seniman, rohaniawan dan sebagainya. Hmmm

Kekuatan Media Sosial Pagelaran Pileg 2019 akan diikuti oleh sekitar 250 ribu Caleg di Indonesia baik tingkat DPR, DPRD I maupun DPRD II. Dari angka itu sekitar 10% atau 25 ribu akan terpilih sebagai anggota Dewan. 

Persaingan untuk memperebutkan kursi legislatif begitu ketat, maka diperlukan strategi yang ampuh, jos gandos dan cepleng agar lolos menjadi wakil rakyat.

Salah satu fenomena menarik di tanah air adalah fakta bahwa hampir 150 juta penduduk dari sekitar 200 juta penduduk Indonesia yg mempunyai hak pilih adalah pengguna internet dan sekitar 80 juta diantaranya adalah generasi milineal yakni usia 18-37 tahun. Kebanyakan mengakses sosial media dan rajin berselancar di dunia ira maya sopha.

Fakta ini membuktikan bahwa sosial media memegang peranan sangat vital dalam kampanye kesuksesan caleg pada tahun depan. Apalagi bila caleg tersebut mempunyai jutaan penggemar, follower atau subscriber maka sambil poco poco dia bisa melenggang mulus ke kursi empuk. Selain itu biaya kampanye di sosial media relatif lebih murah dan bisa menghemat bujet dibanding jika kampanye di media mainstream yang menelan biaya jor joran.

Satu diantara strategi jitu mengefektifkan kampanye via sosial media adalah membuat tulisan atau postingan yang diviralkan. Tulisan yang dishare oleh puluhan ribu orang dan dibaca ratusan hingga jutaan netizen akan mempopulerkan nama penulisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun