Pembangunan di Papua tak hanya soal ekonomi dan infrastruktur saja, tetapi juga harus menyasar aspek seni dan kebudayaan. Ini demi mewujudkan manusia Indonesia yang seutuhnya.
Karena itu, satu-satunya pendidikan tinggi yang fokus di bidang seni dan budaya Papua, Institute Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua, terus berupaya memperbaiki SDM (Sumber Daya Manusia) dan infrastruktur kampus.
Rektor ISBI Tanah Papua I Wayan Rai menjelaskan, saat ini mereka memiliki dua dosen tetap, lainnya dosen dari kampus lain, termasuk dari luar Papua. Kondisi ini patut dimaklumi, sebab kampus ini baru berdiri sekitar 5 tahun lalu.
Selain itu, ISBI juga menyekolahkan 7 dosen ke jenjang magister (S2) di Yogyakarta dan Surakarta. Diharapkan dua tahun lagi sudah memiliki dosen master bidang seni.
Saat ini, kampus masih menumpang di lokasi Taman Budaya Expo Waena. ISBI Tanah Papua mendapat bantuan dana dari pusat untuk lokasi kampus yang lebih dekat.
Namun terkendala dengan izin, sehingga pihaknya berharap bantuan Pemerintah Provinsi Papua. I Wayan Rai berharap, ISBI Tanah Papua bisa berkiprah di dunia seni Papua, termasuk kancah internasional.
Yang patut dibanggakan, mereka juga mengakomodir para seniman yang ingin mengajar di ISBI Tanah Papua. Meski hanya berijazah SMA, tentunya dengan kualifikasi seni tertentu.
Karena pada dasarnya, seni tidak hanya didapat dari bangku sekolah atau jenjang pendidikan tinggi. Mereka di kampung-kampung punya ilmu seni dan budaya yang tinggi.
Intinya, pemerintah juga harus ada perhatian pada seni budaya. Dan inilah alasan mengapa ISBI Papua ada.
Kita juga patut mengapresiasi perkembangan ini. Semoga ke depan, ISBI Papua bisa terus berkembang dan bisa mewarnai dinamika seni dan budaya di tanah Papua.
