Mohon tunggu...
Dr. H. Munawar M.Si
Dr. H. Munawar M.Si Mohon Tunggu... Dosen - Menulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tragedi KRI Nanggala 402: Tenggelam Abadi Mengarungi Samudra Ilahi

26 April 2021   18:56 Diperbarui: 26 April 2021   19:54 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


KABAR DUKA kembali menyelimuti tanah air, setelah KRI NANGGALA 402 ditemukan dalam kondisi terbelah menjadi 3 bagian. KRI Nanggala 402 akhirnya ditemukan di kedalaman 828 meter di perairan Bali, seperti yang disampaikan oleh PANGLIMA TNI. 

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, 53 Prajurit terbaik yang dimiliki bangsa Indonesia gugur dalam mengemban amanah menjaga kedaulatan NKRI. DUKA CITA tidak hanya dirasakan oleh keluarga korban dan keluarga besar TNI AL, akan tetapi duka mendalam juga dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.  

Dalam pandangan agama Islam, orang yang mati tenggelam dikategorikan mati syahid, dan syurga sudah menanti para syuhada tersebut. Selamat jalan para patriot bangsa, dalam dekap sunyi samudera namamu abadi.

Para korban KRI Nanggala tidak hilang, akan tetapi mereka tenggelam jauh 'mengarungi samudera berpatroli untuk selamanya'. Mereka pulang kampung' memenuhi panggilan sang pemilik manusia menuju kampung akherat nan abadi. 

Setiap yang bernyawa pasti menemuai kematian. Inilah saat ajal tiba, tidak sedetik pun bisa diundur atau dimajukan, dan tak ada yang tahu dimana dan bagaimana cara kematian itu datang menghampiri manusia. Sungguh, dari Nya kita datang, dan kepada Nya pula kita dikembalikan.

Andai saja ada rekaman detik detik kapal retak, lalu perlahan pecah dan tenggelam , entah bagaimana kondisi penumpang di dalam kapal selam yang kehabisan oksigen. Ketegangan, ketakutan  dan teriakan para penumpang dan crew kapal termasuk sang kapten pasti terjadi. 

Akhirnya semuanya terdiam hening berhenti terhunjam dan pasrah tenggelam di kedalaman 828 meter di dalam laut. Tidak ada cara lain, hanya doa dan empati yang dapat kita berikan kepada seluruh penumpang yang menjadi korban. 

"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan di ridhoiNya. Maka masukklah kedalam golongan hamba hamba-Ku, dan masuklah ke dalam syurga-Ku" (Al-Fajr; 27-30). Dan bagi keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menerima cobaan ini.

Dari tragedi tenggelamnya NANGGALA 402 itu, ada beberapa CATATAN PENTING bagi kita yang masih diberi kesempatan hidup oleh Allah SWT.  

PERTAMA, semua musibah dan kejadian sekecil apaun di atas dunia ini pasti atas izin dan ketetapan Allah 'Azza wa jalla, sang Maha Penguasa. Jangankan kapal tenggelam, daun kering jatuh dari rantingnya pun pasti atas izin-Nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun