Mohon tunggu...
dras channel
dras channel Mohon Tunggu... Profesor di bidang Ekonomi Moneter, Keuangan dan Perbankan

Dede Ruslan adalah seorang Profesor/Guru Besar di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan (Unimed) dengan kepakaran di bidang Ekonomi Moneter, Keuangan, dan Perbankan. Beliau memiliki latar belakang pendidikan doktoral di bidang Ekonomi dari Universitas Padjajaran Bandung dan aktif dalam penelitian serta publikasi ilmiah yang berfokus pada kebijakan moneter, inklusi keuangan, teknologi finansial, dan dinamika ekonomi pasca pandemi Covid-19. Karya-karyanya banyak dikutip dan berkontribusi pada pengembangan ilmu ekonomi, khususnya dalam konteks Indonesia dan ASEAN. Sebagai akademisi, Dede Ruslan juga berperan aktif dalam pengembangan program studi dan pengelolaan fakultas, pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Ekonomi di Fakultas Ekonomi Unimed. Selain itu, beliau dikenal sebagai peneliti yang produktif dengan berbagai artikel ilmiah yang membahas isu-isu terkini di bidang ekonomi moneter dan keuangan, termasuk analisis kebijakan moneter, stabilitas ekonomi, dan peran teknologi finansial dalam perekonomian. Profil beliau mencerminkan komitmen yang kuat dalam pengembangan ilmu ekonomi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam mendukung kemajuan ekonomi daerah dan nasional melalui pendekatan ilmiah yang relevan dan aplikatif.

Selanjutnya

Tutup

Politik

WTO tanpa Amerika Serikat : Masa Depan Perdagangan Global

14 Mei 2025   11:53 Diperbarui: 14 Mei 2025   11:53 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof. Dr. Dede Ruslan,M.Si

WTO tanpa Amerika Serikat menghadirkan skenario yang penuh tantangan dengan risiko fragmentasi dan penurunan legitimasi sistem perdagangan multilateral. Namun, kondisi ini juga membuka peluang bagi reformasi dan adaptasi yang dapat memperkuat peran negara anggota lain, memperbaiki mekanisme penyelesaian sengketa, dan mendorong sistem perdagangan global yang lebih inklusif dan adaptif. Masa depan perdagangan dunia akan sangat bergantung pada kemampuan WTO dan komunitas internasional dalam menavigasi perubahan ini dan menjaga stabilitas serta pertumbuhan ekonomi global

Masa Depan Perdagangan Dunia Tanpa AS di WTO

  • Sistem Perdagangan Multilateral yang Lebih Terfragmentasi
    Tanpa AS, sistem perdagangan global bisa beralih dari model multilateral berbasis aturan menjadi model kesepakatan bilateral yang lebih rentan ketidakpastian dan konflik6.

  • Peluang Reformasi Menuju Sistem yang Lebih Inklusif dan Adaptif
    Ketiadaan AS bisa menjadi momentum bagi WTO untuk melakukan reformasi mendalam, memperkuat peran negara berkembang, dan mengadaptasi aturan agar lebih sesuai dengan dinamika ekonomi global saat ini4.

  • Risiko Penurunan Pertumbuhan Perdagangan dan Ekonomi Global
    Proyeksi WTO menunjukkan kemungkinan kontraksi perdagangan global hingga 0,2% pada 2025 akibat ketegangan dagang, yang bisa lebih parah jika AS keluar sepenuhnya. Hal ini berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi dunia secara signifikan16.

  • Perdagangan Jasa dan Sektor Terkait Terimbas
    Selain barang, sektor jasa juga akan terdampak karena keterkaitan erat dengan perdagangan barang, memperlambat pertumbuhan perdagangan jasa global

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun