Re-install di-era 4.0 mendatangkan inspirasi baru dalam tatanan Keluarga, dibidang Kesehatan melakukan STRENGTHENING SOURCE WELL BEING (penguatan seluruh sumberdaya kesejahteraan yang ada pada manusia dan lingkungannya).
WELL BEING atau Kesejahteraan Hidup adalah kondisi individu yang bersikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain, mampu memutuskan dan mengatur tingkahlakunya, menatakelola lingkungan hidupnya, memiliki konsep hidup untuk lebih bermakna dan mampu mengembangkan dirinya. Dari Rumah lewat Keluarga benih Well Being bisa disemai.
KELUARGA DI ERA KENORMALAN BARU
Keluarga yang Berencana adalah unit potensial yang memiliki konsep dalam Penguatan sumberdaya kemanusiaan yang dimilikinya.
Dikaitkan dengan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) maka potensi Keluarga dan Anggota keluarga menjadi kunci suksesnya. HDI merupakan INDEKS IMPIAN seluruh Negara didunia, karena indeks yang baik menggambarkan komposit kualitas manusia/anggota keluarga yang meliputi Kesehatan, Pendidikan dan Kemampuan ekonomi.
Dengan Keluarga Berencana, pada aspek KESEHATAN akan menurunkan Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate/MMR), menurunkan Angka kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR) dan meningkatkan gizi anak (karena semakin sedikit jumlah anak semakin besar peluang dan perhatian kepada hak nya), Di bidang PENDIDIKAN meningkatkan Kecerdasan, Partisipasi sekolah dan Tingkat pendidikan. Sedangkan pada aspek EKONOMI meningkatkan Public saving, Private saving dan Mutu SDM. Ketiga aspek on track dijalan tepat meningkatkan HDI/Indeks Pembangunan Manusia Indonesia.
Tiap Keluarga, di Desa maupun di Kota, di Pegunungan maupun di Pantai, di Lembah maupun di Gunung, di Pulau maupun Kepulauan, Jauh maupun Dekat, semua mempunyai kesempatan yang SAMA untuk membangun Keluarga Berkualitas. Apalagi di era komunikasi, semua punya jarak dan kecepatan yang sama untuk mendapat ilmu, pengetahuan, keterampilan dan kesempatan.
Untuk memperkuat basis eksistensial sebagai manusia, selama 15 tahun lebih Pemerintah melalui BKKBN dengan lebih 15.000 Penyuluh dan Petugas Lapangan KB serta didukung lebih 1.000.000 kader diseluruh Desa/Kelurahan menjadi TEMAN AKRAB keluarga Indonesia untuk “menghidupkan” keluarga menuju Keluarga Berkualitas yang ditandai dengan berjalannya 8 (delapan) fungsi yang menunjukkan adanya Roh dan Kehidupan dalam keluarga.
Kedelapan FUNGSI tersebut adalah (1).Fungsi Keagamaan (Orangtua menjadi panutan baik dalam ibadah maupun perilaku), (2).Fungsi Sosial Budaya (Membangun tradisi santun bertutur kata, bersikap dan bertindak), (3).Fungsi Cinta Kasih (Membangun suasana kasih sayang agar cinta kasih bersemi dalam keluarga), (4).Fungsi Perlindungan (Menumbuhkan rasa aman, nyaman dan kehangatan), (5).Fungsi Reproduksi (Kematangan seksual dan mental serta pemahaman usia pernikahan dan perlunya mengatur
jumlah anak, konsep 1000 Hari Pertama Kehidupan dan jarak kelahiran), (6).Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan (Orangtua mendorong agar anaknya bersosialisasi dengan lingkungan. Orangtua menjadi Guru dan Teladan serta mendorong anak mengenyam Pendidikan), (7).Fungsi Ekonomi (Orangtua bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sekaligus menekankan kearifan berhemat dan menabung), (8).Fungsi Pembinaan Lingkungan (Menjaga dan memelihara lingkungan, keharmonisan keluarga dan lingkungan sekitar).
Tidak tahu akan berapa lama Virus Covid-19 berada disekitar kita dan mencuri hari kehidupan kita.