Mohon tunggu...
Dr Abidinsyah Siregar
Dr Abidinsyah Siregar Mohon Tunggu... Dokter - Ahli Utama

Saat ini menjadi Ahli Utama pada BKKBN dengan status dpk Kemenkes RI Pangkat Pembina Utama IV/E. Terakhir menjabat Deputi BKKBN (2013-2017), Komisioner KPHI (2013-2019), Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisonal Alternatif dan Komplementer Kemenkes (2011-2013), Sekretaris Itjen Depkes (2010-2011), Kepala Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI (2008-2010)< Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara di Medan (2002-2005). Mengawali karis sebagai Dokter Puskesmas di Kabupaten Dairi (1984). Alumnus FK USU ke 1771 Tahun 1984.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Harganas ke-27, Antara Rumah dan Covid-19 (Kenormalan Baru dalam Pembangunan Keluarga)

29 Juni 2020   05:55 Diperbarui: 29 Juni 2020   05:52 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Re-install di-era 4.0 mendatangkan inspirasi baru dalam tatanan Keluarga, dibidang Kesehatan melakukan STRENGTHENING SOURCE WELL BEING (penguatan seluruh sumberdaya kesejahteraan yang ada pada manusia dan lingkungannya).

WELL BEING atau Kesejahteraan Hidup adalah kondisi individu yang bersikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain, mampu memutuskan dan mengatur tingkahlakunya, menatakelola lingkungan hidupnya, memiliki konsep hidup untuk lebih bermakna dan mampu mengembangkan dirinya. Dari Rumah lewat Keluarga benih Well Being bisa disemai.

KELUARGA DI ERA KENORMALAN BARU

Keluarga yang Berencana adalah unit potensial yang memiliki konsep dalam Penguatan sumberdaya kemanusiaan yang dimilikinya.

Dikaitkan dengan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) maka potensi Keluarga dan Anggota keluarga menjadi kunci suksesnya. HDI merupakan INDEKS IMPIAN seluruh Negara didunia, karena indeks yang baik menggambarkan komposit kualitas manusia/anggota keluarga yang meliputi Kesehatan, Pendidikan dan Kemampuan ekonomi.

Dengan Keluarga Berencana, pada aspek KESEHATAN akan menurunkan Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate/MMR), menurunkan Angka kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR) dan meningkatkan gizi anak (karena semakin sedikit jumlah anak semakin besar peluang dan perhatian kepada hak nya), Di bidang PENDIDIKAN meningkatkan Kecerdasan, Partisipasi sekolah dan Tingkat pendidikan. Sedangkan pada aspek EKONOMI meningkatkan Public saving, Private saving dan Mutu SDM. Ketiga aspek on track dijalan tepat meningkatkan HDI/Indeks Pembangunan Manusia Indonesia.

Tiap Keluarga, di Desa maupun di Kota, di Pegunungan maupun di Pantai, di Lembah maupun di Gunung, di Pulau maupun Kepulauan, Jauh maupun Dekat, semua mempunyai kesempatan yang SAMA untuk membangun Keluarga Berkualitas. Apalagi di era komunikasi, semua punya jarak dan kecepatan yang sama untuk mendapat ilmu, pengetahuan, keterampilan dan kesempatan.

Untuk memperkuat basis eksistensial sebagai manusia, selama 15 tahun lebih Pemerintah melalui BKKBN dengan lebih 15.000 Penyuluh dan Petugas Lapangan KB serta didukung lebih 1.000.000 kader diseluruh Desa/Kelurahan menjadi TEMAN AKRAB keluarga Indonesia untuk “menghidupkan” keluarga menuju Keluarga Berkualitas yang ditandai dengan berjalannya 8 (delapan) fungsi yang menunjukkan adanya Roh dan Kehidupan dalam keluarga.

Kedelapan FUNGSI tersebut adalah (1).Fungsi Keagamaan (Orangtua menjadi panutan baik dalam ibadah maupun perilaku), (2).Fungsi Sosial Budaya (Membangun tradisi santun bertutur kata, bersikap dan bertindak), (3).Fungsi Cinta Kasih (Membangun suasana kasih sayang agar cinta kasih bersemi dalam keluarga), (4).Fungsi Perlindungan (Menumbuhkan rasa aman, nyaman dan kehangatan), (5).Fungsi Reproduksi (Kematangan seksual dan mental serta pemahaman usia pernikahan dan perlunya mengatur

jumlah anak, konsep 1000 Hari Pertama Kehidupan dan jarak kelahiran), (6).Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan (Orangtua mendorong agar anaknya bersosialisasi dengan lingkungan. Orangtua menjadi Guru dan Teladan serta mendorong anak mengenyam Pendidikan), (7).Fungsi Ekonomi (Orangtua bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sekaligus menekankan kearifan berhemat dan menabung), (8).Fungsi Pembinaan Lingkungan (Menjaga dan memelihara lingkungan, keharmonisan keluarga dan lingkungan sekitar).

Tidak tahu akan berapa lama Virus Covid-19 berada disekitar kita dan mencuri hari kehidupan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun