Karena tidak ada tanggapan positif dari putra-putri beliau ya terpaksa akhirnya kami tim medis yang setiap hari berusaha menghibur nenek tadi. Alhamdulillah saya merasa malah dapat nenek baru karena simbah selalu mengajak saya cerita panjang lebar mengenai kelucuan anak-anaknya di waktu kecil hingga perjuangannya menyekolahkan anak-anaknya hingga sukses seperti sekarang.
Di setiap akhir cerita si Nenek selalu mengungkapkan satu keinginan bahwa dia hanya ingin bisa ada di dekat anak-anaknya ketika suatu saat Malaikat Maut menjemput beliau. Ketika saya tanya, "Kok ga ikut salah satu putra Mbah?" si Nenek menjawab nanti tidak ada yang ngurus makam simbah kakung, ga ada yang bersihkan rumah pusaka simbah kakung. Betapa cintanya beliau pada mendiang suami hingga tak mau untuk meninggalkan rumah dan ikut dengan anak-anaknya yang notabene telah jadi orang sukses.
Satu pelajaran berharga pada cerita di atas adalah bahwasanya benar adanya jika "SATU Orang Tua Bisa Merawat 7-10 Anak sekaligus, Namun Belum Tentu 7-10 Orang anak Bisa Merawat SATU Orang Tua". Setidaknya itulah yang beberapa kali saya temukan pada beberapa orang tua yang saya rawat ketika sakit selama ini.
Yah, harapan orang tua sebenarnya tidak terlalu muluk-muluk pada anak-anak mereka. Bukan harta benda yang mereka inginkan, karena apa yang mau dipamerkan dengan harta bahkan untuk bersolek atau memamerkan harta mereka saja sudah begitu payah karena usianya yang telah renta, tubuhnya yang lemah dan nafasnya yang sering sesak.
Beberapa orang tua yang saya temui hanya menginginkan anak-anak mereka selalu dalam keadaan sehat dan baik, bisa menyentuh mereka, bisa mendengar suara mereka, bisa memeluk mereka bahkan jika bisa mereka ingin menyuapi anak-anak mereka yang telah dewasa. Karena jika Anda tahu, sebesar atau sedewasa apa pun kita sekarang, para orang tua kita akan selalu memandang kita seperti kita anak kecilnya yang dulu digendong dan diperhatikan dengan penuh kasih sayang.
Terakhir, jangan sampai Anda menyesali ketika Anda tak punya lagi kesempatan untuk bisa mencium tangan dan kaki orang tua Anda karena mereka telah tiada. Jika disadari tak akan mungkin kita bisa membalas semua perjuangan mereka pd kita. Jadi jangan sia-siakan waktu yang tersisa dengan ketidakpedulian kita kepada orang tua. Karena kesuksesan Anda di dunia tak pernah sedikit pun lepas dari doa restu orang tua, ibu dan ayah kita.
Berbahagialah wahai engkau yang masih memiliki orang tua, berbahagialah wahai engkau yang bisa selalu dekat dan mencium tangan orang tua kita, berbahagialah wahai engkau yang bisa menjaga orang tua kita, menyuapi mereka, membersihkan badan mereka, menggantikan baju mereka, bahkan membersihkan kotoran mereka orang tua kita yang sudah renta dan tinggal menunggu giliran ketika Allah memanggil mereka.
Please share, hanya sedikit berbagi sekaligus pengingat bagi diri saya sendiri dan kita semua yang masih seringkali mengabaikan orang tua kita.
Salam,
dr. Wahyu TriasmaraÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI