Mohon tunggu...
Pandapotan Silalahi
Pandapotan Silalahi Mohon Tunggu... Editor - Peminat masalah-masalah sosial, politik dan perkotaan. Anak dari Maringan Silalahi (alm) mantan koresponden Harian Ekonomi NERACA di Pematangsiantar-Simalungun (Sumut).

melihat situasi dan menuliskan situasi itu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Najwa Shihab, Rocky Gerung, dan Pembatalan Ibadah Haji

11 Juni 2021   21:20 Diperbarui: 11 Juni 2021   22:08 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Najwa Shihab (Mbak Nana). foto: Kompas

HINGGA kini, masih hangat pembahasan soal isu pembatalan ibadah haji. Konon Indonesia tak punya kuota.

Ya, pemerintah lewat Kementerian Agama RI telah membatalkan penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021.

Pembatalan ibadah haji 2021 disampaikan langsung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis (3/6/2021). Tidak adanya penyelenggaraan haji 2021 diumumkan lantaran kepastian kuota Haji dari pemerintah Arab Saudi.

Sejatinya penulis tak ingin membahas lebih jauh kenapa ibadah haji tahun ini dibatalkan. Salahnya dimana, apakah ada kaitannya dengan bau-bau politis atau tidak? Entahlah, saya tak mau membahas itu.

Penulis, jujur, ingin mengkritisi debat di salah satu televisi nasional antara Mata Najwa (red, Najwa Shihab) yang mengundang Rocky Gerung yang mengupas dan membahas persoalan ibadah haji.

Sebagaimana kita ketahui bersama, Rocky Gerung yang selama ini ngomong bak tak punya rem, begitulah seolah menyalahkan pemerintah. Menuduh hal-hal negatif yang belum tentu benar.

Tapi lagi-lagi penulis tak ingin terjebak dalam hal mengapa ibadah haji ini dibatalkan.

Pertanyaan yang selalu mengganggu isi otak di kepala saya, apakah Mbak Nana (begitu Najwa Shihab dipanggil akrab) lupa sesuatu hal.

Menurut hemat saya, apapun yang dikupas dalam program televisi itu, sah-sah saja. Namun hal yang tak boleh dilupakan, sebagaimana yang pernah saya pelajari dalam ilmu komunikasi (mata pelajaran) Teknik Mencari dan Menulis Berita beberapa tahun silam di bangku kuliah, adalah selalulah 'selektif (memilih) narasumber.

Penulis tak tahu persis, apakah sebelum tayangan di televisi itu disiarkan, terlebih dulu ada semacam rapat kecil untuk memilih narasumber yang kapabel.

Mungkin banyak orang setuju, Rocky Gerung yang menekuni latar belakang bidang ilmu sosial, politik dan filsafat adalah orang yang tidak pas untuk dijadikan salah satu narasumber (pembicara).

Yang saya tak habis pikir, mengapa Mbak Nana memilih Rocky Gerung. Kan masih banyak orang lain yang lebih kapabel, berkualitas, yang lebih pas dibanding Rocky Gerung? Apa sekaliber Mbak Nana kehabisan akal untuk mencari pembicara yang lebih oke? Atau ini cuma sekadar politis yang tujuannya mencari rating?

Duh, jika ini yang terjadi maka 'cilaka duabelas'. Sebagai pemerhati, peminat masalah-masalah sosial, penulis merasa prihatin.

Karena televisi nasional itu, yang nota benenya pembawa acara Mbak Nana seolah kehabisan akal untuk mencari narasumber. Padahal sejatinya, masih banyak orang yang lebih faham dan berwibawa membahas persoalan ini.

Ini sekadar masukan untuk sebuah media yang berskala nasional sekaligus masukan untuk Mbak Nana yang sudah tenar itu. Semoga program televisi ini mengedapankan narasumber yang lebih layak dan kapabel (kapabilitas).

Penulis, peminat masalah sosial perkotaan. Kini tinggal di Cimahi-Bandung (Jawa Barat)

11.06.2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun