Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Ketika Orangtua Selalu Mengerjakan Tugas Sekolah Anak

26 September 2025   17:42 Diperbarui: 29 September 2025   10:39 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi proses pembelajaran di rumah. (Foto: FREEPIK)

Masa pandemi Covid-19 yang menghantui kita pada beberapa tahun yang lalu menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Aktivitas belajar mengajar di sekolah harus diberhentikan. Guru harus mengajar anak tanpa perjumpaan secara fisik. Para siswa mesti bersekolah dari rumah.

Pertanyaannya, apakah anak/siswa bisa belajar secara efektif di rumah?

Jawabannya beragam. Salah satu muara dari jawaban itu adalah iklim rumah sekaligus sikap orangtua menjadi kunci dari efektivitas pembelajaran anak/siswa. Ketika rumah sudah terbiasa dengan iklim dan lokus yang kondusif dalam menciptakan situasi belajar bagi anak, belajar dari rumah tak menjadi persoalan yang berarti.

Ditambah lagi jika orangtua secara penuh mendukung proses pendidikan anak. Dukungan orangtua itu tak sebatas pada pemberian dan penyediaan fasilitas untuk menunjang pembelajaran anak, tetapi juga lewat pendampingan orangtua secara langsung pada proses pembelajaran anak.

Namun, tantangan bisa terjadi saat orangtua tak mengetahui batas-batas pendampingnya pada anak. Dalam mana, orangtua "berlaku" laiknya sebagai siswa dan anak pun menjadi pembelajar pasif.

Itu terjadi saat orangtua mengambil penuh pembelajaran anak sehingga tak menciptakan ruang bagi anak untuk belajar. Misalnya saja saat orangtua yang selalu menjawab dan menyelesaikan pekerjaan sekolah anak di rumah.

Suatu waktu saya mengirim pesan kepada seorang teman. Setelah menanyakan kabarnya, saya menanyakan tentang apa yang sementara dilakukannya.

Saya agak terkejut ketika dia mengatakan bahwa dia sementara sibuk mengerjakan pekerjaan rumah dari anaknya yang sementara berada di bangku SD.

Lalu, dengan nada berkelakar saya pun membalasnya jika nama teman itu yang nantinya tertera di rapor sekolah dan bukan anaknya.

Kelakar saya itu sebenarnya bukanlah hal yang baru. Itu juga mencuat sewaktu masa pandemi Covid-19, di mana itu terjadi tatkala orangtua mengambil peran terlalu berlebih pada pembelajaran anak di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun