Nama Garcia menarik perhatian suporter Barca lantaran performanya yang percaya diri dalam menjaga gawang rival sekota, Espanyol. Bahkan, Garcia sempat masuk radar Pep Guardiola untuk masuk skuad Manchester City.
Namun, pelatih asal Spanyol itu mengundurkan diri dari upaya mendapatkan Garcia ketika mengetahui niat besar Barca mendapatkan tanda tangan kiper berusia 24 tahun tersebut.
Ketertarikan Barca pada Garcia itu sangat beralasan. Dalam mana, Garcia dipandang sebagai salah satu kiper masa depan Timnas Spanyol dan juga menjadi bagian regenerasi di level penjaga gawang Barca.
Dididik di akademi Espanyol, Garcia tampil penuh selama satu musim 2024/25. Dia ikut membantu Espanyol agar tak masuk ke zona degradasi.
Secara umum, di La Liga Spanyol, Garcia dipandang sebagai penjaga kiper yang tampil luar biasa dengan pergerakan yang refleks dan kedewasaan di bawah mistar gawang melampaui usianya yang masih muda untuk kategori kiper. Dari 38 laga yang dimainkan dengan Espanyol, Garcia kebobolan rata-rata 1.34 gol per laga.
Kedatangan Garcia ke Barca tentu saja akan mempengaruhi persaingan di bawah mistar gawang. Terkhususnya bagi Ter Stegen yang sudah lama menjadi penjaga gawang nomor satu "Blaugrana" dan sekaligus kapten tim.
Di tengah upaya Barca merekrut Garcia, Ter Stegen malah menyatakan bahwa dia tak berniat untuk hengkang dari Barca. Artinya, Ter Stegen mau menghadapi ujian persaingan dengan Garcia sebagai kiper utama Barca.
Akan tetapi, situasi bisa saja berbeda ketika Garcia sudah sah menandatangi kontrak dengan Barca. Peluang Ter Stegen masuk daftar jual sekaligus menjadi bidikan klub-klub lain bisa terbuka lebar. Terlebih lagi, dari sisi gaji Ter Stegen termasuk yang berpendapatan tinggi dan klub seperti Man City sementara mencari pemain untuk memperkuat sektor penjaga gawang.
Apabila tetap bertahan, Ter Stegen perlu mengeluarkan kemampuan terbaiknya agar bisa menjaga posisinya sebagai nomor satu di bawah mistar gawang Barca. Kalau tidak, Garcia bisa mengambilalih posisi Ter Stegen atau bahkan Szczesny yang mengambil peran kiper utama.
Hal itu sudah terjadi ketika Szczesny menyingkirkan Inaki Pena yang awalnya kiper nomor dua setelah Ter Stegen. Ketika Ter Stegen absen lantaran cedera, Pena menjadi kiper nomor satu dan Szczesny direkrut untuk melapisi kekurangan kiper utama atau pelapis Pena.
Namun, dalam perjalanan wakau, Pena gagal tampil pada level terbaik, dan kemudian Szczesny diberi kesempatan dan mampu menjawabi kepercayaan Flick dengan baik.