Sergio Conceicao mengawali karir kepelatihannya di kursi AC Milan menggantikan Paulo Fonseca dengan cukup meyakinkan. Pelatih asal Portugal itu langsung mempersembahkan trofi Piala Super Italia di masa awal karir kepelatihannya di Milan.
Tak tanggung-tanggung, jalan meraih trofi itu tercapai dengan mengalahkan Juventus dan Inter Milan. Tak elak, suporter Rossoneri langsung jatuh cinta dengan Conceicao dan menilainya datang pada waktu yang tepat.
Namun, raihan Piala Super Spanyol seperti tinggal kenangan. Hingga pekan ke-27 Serie A Liga Italia, Milan menghadapi keterpurukan. Barangkali, kata "krisis" paling cocok disematkan pada situasi Milan saat ini.
Hal itu bertolak dari performa Milan, baik di Serie A Liga Italia maupun sewaktu babak playoff Liga Champions Eropa. Secara mengejutkan, Milan disingkirkan oleh Feyenoord di babak playoff.
Kendati diperkuat oleh beberapa pemain yang baru masuk di bulan Januari tahun ini seperti Joao Felix dan Kyle Walker, Milan tetap gagal menundukkan tim asal Belanda itu dalam dua leg laga.
Tak sampai di situ. Performa Milan juga mandek di Serie A Liga Italia. Tiga kekalahan dari tiga laga terakhir. Termasuk saat bermain kontra Lazio akhir pekan ini (3/3/25), yang mana Milan harus tunduk gegara penalti yang terjadi di menit perpanjangan waktu.
Milan yang bermain di depan pendukungnya sendiri di San Siro harus kehilangan S. Pavlovic pada menit ke-67. Sewaktu Milan kehilangan Pavlovic, Lazio sementara unggul 1-0.
Milan sempat menyamakan ketertinggalan tersebut pada menit ke-84. Namun, kesalahan di menit akhir oleh penjaga gawang Milan, M. Maignan, yang sempat dievaluasi oleh VAR, berbuah hadiah penalti bagi Lazio.
Mantan pemain Barcelona, Pedro menjadi eksekutor penalti Lazio. Pemain yang sempat bermain dengan Chelsea itu dengan dingin menipu penjaga gawang Milan hingga berbuah gol kemenangan 2-1 untuk Milan.
Posisi Milan terpuruk gegara kehilangan poin penuh. Milan untuk sementara berada di posisi ke-9 klasemen sementara Liga Italia.