Sementara itu, di sisi kanan, Ten Hag masih memercayai W. Wan-Bissaka dan begitu pun di sisi kiri untuk T. Malacia. Kedua pemain ini selalu dimainkan di dua laga terakhir.Â
Secara umum, dalam tiga laga terakhir, Ten Hag lebih cenderung melakukan rotasi di jantung pertahanan MU. Lindelof sempat diduetkan dengan L. Martinez ketika bermain kontra Nottingham Forest di leg pertama semifinal piala Carabao.
Kontra Arsenal, Ten Hag menduetkan duo bek andalannya, R. Verane dan L. Martinez. Â
Kendati ada rotasi di jantung pertahanan, MU tetap tampil solid. Ini disebabkan oleh peran duo gelandang jangkar, Casemiro dan Erikssen.Â
Faktor Casemiro bermain penting dalam memotong aluran serangan lawan. Perannya "kotornya" di Madrid kembali dimainkan Ten Hag di MU. Makannya, absennya Casemiro kala bermain kontra Arsenal begitu terasa.Â
Ketika pemain asal Brasil ini dimainkan, performa lini belakang solid. Bahkan Maguire tampil pada level terbaiknya dalam laga kontra Reading karena posisinya juga dilindungi oleh keberadaan Casemiro dan Erikssen.Â
Dengan skema skuad yang tak jauh berbeda di setiap laga, Ten Hag menunjukkan keseriusan untuk mendapatkan trofi pada musim inin.Â
Trofi Liga Carabao makin mendekat ke kabinet MU lantaran satu kaki MU sudah di partai final. Sangat sulit bagi Nottingham Forrest mengejar defisit tiga gol di Old Trafford pada leg kedua.Â
Besar kemungkinan, tantangan MU di partai final piala Carabao adalah Newcastle United. Newcastle di leg pertama menang tipis 1-0 kontra Southampton. Walau menang tipis, Newcastle mempunyai potensi untuk tembus ke partai final lantaran performanya terbilang konsisten pada musim ini.Â
Apabila skenario final antara MU kontra Newcastle terjadi, hal itu bisa menjadi final yang cukup ideal untuk konteks piala Carabao. Newcastle tak boleh dipandang sebelah mata lantaran mampu bersaing ketat di empat besar pada musim ini.Â
Kendati demikian, menimbang langkah Ten Hag dan performa MU, Â peluang mendapatkan trofi bukanlah hal yang mustahil. MU menunjukkan keseriusannya untuk mendapatkan trofi dengan menurunkan skuad yang terbaik dengan skema permainan yang selalu stabil dan konstan di setiap laga