Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Setelah Setahun, Thomas Tuchel Kian Tertantang dan Ruang Ganti Tergoncang

30 Januari 2022   16:35 Diperbarui: 31 Januari 2022   10:12 2652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thomas Tuchel bersama Thiago Silva, salah satu bek veteran yang kerap dipercayai Tuchel di lini belakang. Foto: AFP/Justin Tallis via Kompas.com

Kiprah Thomas Tuchel saat tiba di Chelsea pada Januari 2021 lalu sangat mengesankan. Chelsea yang sementara terseok-seok di bawah kendali pelatih muda, Frank Lampard perlahan-lahan keluar dari situasi kalut.

Selain berhasil masuk 4 besar di klasemen akhir Liga Inggris, Tuchel berhasil mengantarkan Chelsea pada partai Final Piala FA, yang mana kalah dari Leicester dan partai Final Liga Champions, yang mana Chelsea keluar sebagai juara setelah menang tipis atas Manchester City 1-0.

Keberhasilan ini pun dibalas dengan hadiah kontrak permanen hingga 2024 dan keleluasaan untuk merekrut pemain pada transfer awal musim ini. Tuchel terlihat bukanlah sosok yang royal untuk mendatangkan pemain. Kelihatannya dia mencari pemain yang bisa mengisi pos yang sangat dibutuhkan di Chelsea.

Target jatuh pada posisi striker dan bek. Tuchel gagal mendapatkan bek baru. Namun, dia berhasil membeli mantan pemain Chelsea, Romelu Lukaku dari Inter Milan.

Kedatangan Lukaku seolah melengkapi komposisi skuad dan dipandang sebagai solusi untuk dari kemandekan Chelsea di lini depan. Lukaku memulai debutnya dengan sangat meyakinkan. Akan tetapi, perlahan performa Lukaku menurun seiring dengan masalah cedera.

Persoalan menjadi rumit ketika Lukaku dalam sebuah wawancara di bulan Desember terlihat kritis dengan peran yang dimainkannya di bawah kendali Tuchel. Karena formasi Tuchel, peran dan kontribusinya menjadi minim, di mana tak seperti yang dialaminya sewaktu dia masih berseragam Inter Milan.

Kritikan Lukaku berbuah tanggapan serius dari pihak klub, termasuk Tuchel. Tuchel sendiri langsung tak mengikutsertakan Lukaku ketika Chelsea bertemu Liverpool. Hingga kemudian Lukaku sendiri menyampaikan permohonan maaf atas apa yang disampaikan.

Kritik Lukaku seperti puncak gunung es. Menjadi tanda tanya besar ketika H. Ziyech tak begitu merayakan gol indahnya ke gawang Tottenham Hotspur pada beberapa waktu lalu. Ziyech juga menjadi salah satu pemain yang jarang diturunkan oleh Tuchel. Tak heran, pemain yang dibeli dari Ajax ini kerap diisukan hengkang dari Chelsesa. 

Sikap ini seolah menjadi pertanda tentang kondisi ruang ganti Chelsea. Kabar pun mencuat ketika Lukaku tak sendirian dalam mengkritisi pola kepelatihan ala Tuchel.

Belum lagi, cara pendekatan Tuchel kepada pemain. Tuchel terbilang kritis dan keras kepada para pemain ketika melakukan kesalahan, baik itu di tempat latihan maupun di lapangan hijau. Karena sikapnya ini, para pemain menjadi kaku dan enggan untuk mengembangkan diri dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun