Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tammy Abraham, Jadi Pembelian Gagal ataukah Pembuktian Diri Jose Mourinho

18 Agustus 2021   19:18 Diperbarui: 18 Agustus 2021   19:26 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tammy Abraham resmi bergabung dengan AS Roma. Sumber foto: Goal.com

Thomas Tuchel pun tidak terlalu tertarik untuk menjadikan Tammy striker regular di lini depan. Hal ini jelas lewat keputusan merekrut Lukaku dan membiarkan Tammy untuk pergi. Padahal, Tammy bisa menjadi prospek cerah untuk Chelsea di masa depan.

Sebenarnya, kehadiran Tammy di AS Roma terjadi di waktu yang tepat. Edin Zeko, striker sebelumnya sudah pindah ke Inter Milan.

Kepindahannya membuka peluang bagi Tammy untuk berada di posisi regular. Jadi, Tammy tidak datang ke AS Roma bukan untuk menghuni bangku cadangan.

Tempat regular yang dibarengi harga atas kedatangannya bisa menjadi beban. Tempat regular mensyaratkan performa yang apik. Pada saat penampilan melempem, penghakiman dari luar lapangan begitu besar.

Apalagi reputasi pelatih Jose Mourinho yang tak ragu membangkucadangkan para pemain yang sulit diatur dan tidak tampil performa. Reputasi dan harga yang melekat pada seorang pemain bukanlah halangan bagi Mou untuk berlaku keras kepada para pemain.

Tammy sekiranya belajar dari Romelu Lukaku. Dua kali Lukaku berada di bawah asuhan Mourinho. Itu terjadi sewaktu Mou melatih Chelsea dan Manchester United. Namun, Lukaku gagal bersinar di bawah komando Mou.

Lukaku tampil bersinar ketika berada di tangan Antonio Conte di Inter Milan. Secara umum, Lukaku tidak saja berubah pada level performa di lapangan hijau, juga secara fisik Lukaku tampak kokoh dan kuat.

Terlalu dini untuk menilai jika Tammy bisa mengikuti jejak Lukaku yang tampil gemilang di Inter Milan. Bisa saja terjadi sebaliknya. Apalagi iklim sepak bola Italia sangat berbeda dengan Liga Inggris.

Tammy bisa menjadi produk gagal di tangan Mou sebagaimana yang terjadi pada Lukaku di Chelsea dan MU. Kegagalan itu memaksa si pemain pindah dari satu klub lainnya hingga menemukan ritme permainan terbaik bersama Inter Milan.  

Selain itu, AS Roma menjadi pengalaman Tammy bermain di luar liga Inggris. Situasi berbeda. Tammy membutuhkan proses adaptasi agar bisa menjadi pemain yang diinginkan oleh Mourinho.

Mou boleh saja sesumbar mengatakan bahwa Tammy akan menjadi striker tajam di Liga Italia. Namun, faktor pengalaman bisa menjadi halangan bagi Tammy untuk mengembankan kemampuannya di Liga Italia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun