Membuat dan mengejar target hidup adalah bentuk ekspresi pribadi diri kita sendiri. Kita ingin mengeluarkan kemampuan diri kita. Kita mau menunjukkan kepada sesama bahwa kita bisa menjadi pribadi yang berguna lewat pencapaian target hidup kita.Â
Sangat tidak perlu kita membandingkan diri dengan orang lain. Persoalannya, kalau kita gagal dan orang lain yang menjadi referensi perbandingan kita malah berhasil. Ini bisa membuat kita merasa kecewa. Kita kecewa dengan diri kita sendiri dan kita juga bisa iri dengan orang lain.
Pun, kalau kita membandingkan diri dengan orang lain, kita mengejar target diri bukan seturut kepribadian kita sendiri. Akan ada kecenderungan untuk meniru orang lain dalam mencapai dan mengejar target hidup. Jadinya, kita mengejar target hidup dalam bayang-bayang orang lain.Â
Tidak masalah kalau berhasil seturut figur yang kita ikuti. Kalau berjalan berseberangan, rasa terbebankan tak bisa terhindarkan. Terbebankan karena kita gagal mengikuti jejak dari orang yang kita ikuti. Â
Oleh sebab itu, kita tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain. Setiap orang mempunyai caranya dalam memenuhi target hidup. Pun, setiap orang mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam mengejar target hidup.Â
Jadi, kita tidak perlu melihat keberhasilan orang lain sebagai standar perbandingan utama kita dalam mencapai target hidup kita. Lebih baik, kita fokus pada target hidup kita sendiri. Kalau gagal, kita lebih banyak mengintrospeksi diri dan mencari solusi dalam memenuhi target hidup kita.
Kita bisa mencapai target hidup kita kalau kita sungguh-sungguh tekun dan bekerja keras. Kita perlu mengejar target hidup seturut keunikan dan kelebihan diri kita. Â
Keberhasilan mencapai target hidup adalah berkat dalam hidup kita. Sementara itu, kegagalan bisa menjadi bahan introspeksi agar bisa bangkit dan tidak terbebankan. Â Â
Salam
Baca Juga: Ganti Uang Kecil dengan Permen, Praktik Buruk yang Didenda di Filipina