Dengan menyingkirkan Slavia Praha (agregat 5-1), Arsenal pun menjadi salah satu semifinalis di Piala Eropa musim ini. Di semifinal, Arsenal akan bertemu dengan tim asal Spanyol, Villareal.
Duel dengan Villareal bisa berimbang. Arsenal tidak dalam kondisi bagus di Liga Inggris sehingga tidak ada alasan bagi Villareal tunduk begitu saja.
Arsenal kerap kali tampil tidak konsisten. Makanya, hanya energi ekstra dan motivasi kuat yang bisa meloloskan pasukan Mikel Arteta ke partai final. Bahkan meraih trofi itu sendiri. Â
Bermain di partai final bisa menjadi nilai plus bagi Arsenal. Apalagi kalau Arsenal berhasil meraih trofi Piala Eropa. Trofi itu bisa memberikan penghiburan terbesar bagi Arsenal yang belum menemukan performa terbaik pada musim ini, terlebih khusus di Liga Inggris.Â
Di Liga Inggris, Arsenal masih jauh dari zona piala Eropa. Target bermain di Liga Champions terlihat sudah melayang jauh. Kalau tidak memanfaatkan tujuh laga tersisa, Arsenal hanya bermain di level domestik pada musim depan.
Tentu saja, situasi ini sangat tidak menyenangkan untuk Arsenal yang kerap kali mendatangkan pemain baru dan dengan harga yang cukup banyak. Investasi pemain baru seyogianya berbanding lurus dengan hasil positif di lapangan hijau.
Namun, Arsenal mengalami situasi rumit. Di Liga Inggris, Arsenal tampil kurang konsisten. Malah, Arsenal harus tunduk pada tim-tim kuda hitam seperti Leicester City, West Ham, dan Everton. Padahal, Arsenal sudah lama dikenal sebagai salah satu tim tangguh di Liga Inggris.
Memang, tak dipungkiri peta persaingan kompetesi sudah berubah drastis. Dominasi tiga atau empat klub tidak begitu nampak pada beberapa musim terakhir. Klub-klub seperti Leicester City dan musim ini West Ham berhasil memberikan warna tersendiri di Liga Inggris.
Klub-klub ini tidak saja menyingkirkan klub seperti Arsenal dari zona liga champions. Namun, mereka juga mengganggu kemapanan tim-tim besar. Jadi, mengejar tiket ke Liga Champions dan bahkan piala Eropa tidak lagi gampang.
Semua tim harus kerja keras. Tiap laga tidak boleh dipandang sebelah mata. Kalah konsistensi berarti harus siap merelakan posisi ke klub lain.
Arsenal merasakan itu di Liga Inggris. Kalah konsistensi menempatkan Arsenal di posisi 9 klasemen sementara Liga Inggris. Sebenarnya posisi itu kurang cocok untuk tim sekelas Arsenal. Akan tetapi, ketidakstabilan tidak berpihak pada Arsenal.