Wajah Empat Besar di Liga Inggris yang Tak Biasa

Jesse Lingard, anak buangan Manchester United menjadi inspirasi kemenangan West Ham kontra Tottenham Hotspur (2-1). Kemenangan ini melapangkan jalan West Ham ke peringkat 4 klasemen sementara Liga Inggris. 

Jalan West Ham ke empat besar ini tak lepas dari kekalahan yang diderita Liverpool dari Everton (20/2/21) dan hasil imbang yang diraih Chelsea (1-1) kontra Southompton.

Keberadaan West Ham di empat besar sangat mengejutkan. Menjadi makin mengejutkan karena West Ham berhasil menemani Leicester City yang berada di tempat ke-3. 

Hanya Manchester United (peringkat ke-2) dan Manchester City (peringkat ke-1) yang tidak perlu dikejutkan. Kedua tim sudah biasa menghuni tempat empat besar Liga Inggris.

West Ham dan Leicester City berhasil memotong dominasi Tottenham, Arsenal, Chelsea, dan Liverpool yang biasa langganan empat besar. Tim-tim ini harus tunduk pada ketatnya kompetesi. 

Sementara itu, West Ham dan Leicester City tetap tampil konsisten hingga mereka pantas berada di empat besar. Andaikata keduanya tetap konsisten, mereka bisa menjadi momok tim-tim besar di Liga Inggris tidak bermain di Liga Champions pada musim depan. 

Terlalu dini untuk mengatakan jika wajah baru di empat besar di Liga Inggris yang berlangsung hingga pekan ke-25 akan bertahan hingga akhir musim. 

Segala sesuatu bisa terjadi, dalam mana Leicester City dan West Ham hingga MU bisa keluar dari lingkaran empat besar. Pasalnya, masih ada 13 laga tersisa. Masih banyak poin yang bisa diperebutkan. 

Lebih jauh jarak poin antara tim yang berada di peringkat ke-2 MU dan ke-5, Chelsea tidak terlalu jauh. Hanya berjarak 6 poin. Segala sesuatu bisa mengubah peta persaingan di empat besar. Termasuk kembalinya tim-tim langganan empat besar di jalur yang tepat dan performa yang baik. 

Manchester City sendiri terlihat sulit untuk digeser. Keseimbangan tim yang melahirkan konsistensi dari laga ke laga di tahun 2021 ini membuat tim-tim lain harus perlahan mulai menyerahkan trofi ke Manchester City.

Apalagi, Man City mampu mengalahkan tim-tim besar seperti Chelsea, Everton, Tottenham, Liverpool hingga di laga terakhir semalam Arsenal. Keberhasilan Man City mengalahkan tim-tim seperti ini seolah mengingatkan bahwa Man City adalah penguasa Liga Inggris pada musim ini.

Praktisnya, tim-tim lain hanya boleh mengamankan tempat di Liga Champions. Sebagaimana musim lalu di mana Liverpool seperti menjadi kuda pacuan yang sendiri berada di depan, pada musim ini Man City terlihat mulai sendirian berada di depan. 

Jarak 10 poin dengan peringkat ke-2 terbilang berada di titik aman kalau memandang penampilan Man City yang tak terkalahkan di 18 laga dari semua kompetesi.

Barangkali tim-tim lain berupaya untuk mengamankan tempat di empat besar. Sejauh ini, West Ham hadir sebagai pengganggu tim-tim lainnya. 

David Moyes berhasil mengubah West Ham menjadi tim yang disegani di Liga Inggris. Belum lagi, Leicester yang masih konsisten menjaga tempatnya di empat besar.  

Jadinya, tim-tim seperti Chelsea dan Liverpool harus bekerja ekstra untuk mendapat tempat di empat besar. Paling kurang, mereka tidak boleh menganggap enteng keberadaan mereka berada di luar jalur empat besar. 

Sangat menarik kalau Leicester dan West Ham yang malah keluar sebagai tim yang mewakili Liga Champions pada musim depan. Ini bisa menunjukkan perkembangan sepak bola di Liga Inggris, sekaligus menjadi pukulan berat bagi tim-tim yang dihuni oleh talenta-talenta yang lebih hebat.

Wajah menarik di empat besar di Liga Inggris hingga pekan ke-25 menjadi cerminan persaingan di Liga Inggris. 

Paling tidak ada tujuh tim yang berusaha keras untuk mendapatkan tempat di Liga Champions musim depan. 13 laga yang tersisa menjadi kesempatan untuk mengamankan tempat di Liga Champions.