Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Melihat Kemungkinan Duo Mbappe-Haaland Menggantikan Rivalitas Messi-Ronaldo

19 Februari 2021   14:17 Diperbarui: 20 Februari 2021   03:16 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kylian Mbappe (Kiri) dan Erling Haaland (kanan). Sumber foto: Getty Images via Goal.com

Selama lebih dari sedekade, rivalitas antara Lionel Messi (Barcelona) dan Cristiano Ronaldo (Juventus) menjadi bahan perbincangan banyak pihak. Rivalitas itu melingkupi performa kedua bintang di lapangan hijau, kontribusi mereka untuk tim, dan prestasi individual yang ditorehkan oleh kedua pemain.

Secara umum, kedua bintang ini hampir menorehkan prestasi yang serupa baik untuk klub maupun dari level individual. Makanya, tak sedikit pihak menilai kalau rivalitas kedua bintang akan sangat sulit untuk diulangi di waktu yang akan datang.

Perkiraan ini bisa saja benar dan bisa juga salah. Kebenarannya adalah sulit untuk mencari pemain yang bermain pada level terbaik secara konsisten untuk waktu yang lama.

Messi dan Ronaldo menunjukkan penampilan yang konsisten hingga saat ini. Memang usia tidak bisa menyembunyikan kelambanan mereka di lapangan hijau, namun efektivitas mereka tetap memberikan kontribusi besar untuk tim.

Perkiraan itu pun bisa salah bila menimbang kemunculan beberapa pemain muda beberapa tahun terakhir. Edisi para pemain muda yang sementara bersinar adalah Kylian Mbappe (PSG) dan Erling Haaland (Borussia Dortmund).

Kedua bintang muda ini menjadi pemberitaan media sepak bola di lanjutan babak ke-16 besar Liga Champions pada musim ini. Mereka menunjukkan performa yang cukup impresif dalam laga lanjutan Liga Champions ini.

Mbappe berhasil mencetak hattrick saat bertandang ke markas Barcelona, Camp Nou. Tiga gol Mbappe membenamkan Messi dan kawan-kawan sekaligus menjadi arena pertunjukan dan pengakuan Mbappe sebagai bintang masa depan. Arena pertunjukan itu seolah berkata bahwa waktunya Messi akan segera beakhir, dan waktu Mbappe sementara dan akan dimulai.

Selepas laga, rekan senegaranya dan punggawa Barca, Antoine Griezmann tidak luput memuji Mbappe. Menurut Griezmann, Mbappe akan berada selevel dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Griezmann tidak berlebihan. Mbappe masih berada di usia 20 tahun. Masih banyak waktu bagi pemain timnas Perancis ini untuk membuktikan diri.

Sehari setelah pertunjukkan Mbappe, Haaland tidak mau ketinggalan. Walau tidak mencetak hattrick, Haaland berhasil mencetak 2 gol dan 1 assist saat mengalahkan Sevilla (3-2) di ajang Liga Champions. Menariknya, Haaland mengakui bahwa performanya dalam laga kontra Sevilla itu dipengaruhi oleh penampilan Mbappe di Camp Nou.

Mbappe dan Haaland terbilang fenomenal. Sebelum memasuki usia ke-21 tahun, keduanya sudah mencetak lebih dari 15 gol di ajang Liga Champions. Sementara Messi di usia yang sama hanya mencetak 8 gol. 

Dengan catatan seperti ini, Mbappe dan Haaland bisa mengikuti catatan yang telah diraih oleh Messi, bahkan mereka bisa melampaui pencapain dari bintang asal Argentina tersebut.

Rivalitas Mbappe dan Haaland memang belum terlalu kentara. Keduanya bermain di dua liga yang berbeda. Bisa dikatakan rivalitas itu baru dimulai.

Hemat saya, rivalitas keduanya bisa menjadi tajam ketika kedua pemain memberikan kontribusi individu di tim yang mereka bela. Juga, mereka bermain di liga yang sama.

Di PSG, Mbappe masih berada selevel dengan Neymar. Saat Neymar cedera, Mbappe berhasil memberikan pengaruh kepada tim. Bahkan ketidakhadiran Neymar tidak terlalu dirasakan tim karena peran dan pengaruh Mbappe di tim.

Hal yang sama juga terjadi pada Haaland di Dortmund. Kemampuannya mampu memberikan pengaruh besar bagi Dortmund dalam membangun persaingan dengan Bayern Munchen.

Tentu saja, rivalitas ini juga perlu didukung oleh tim itu sendiri. Misalnya, andaikata Mbappe suata saat mendarat di Real Madrid dan Haaland di Barcelona. Rivalitas kedua klub bisa ikut membangun rivalitas dari kedua pemain.

Rivalitas kedua klub ikut membantu peran para pemain untuk menunjukkan performa mereka, atau pun sebaliknya. Dalam mana, sang pemain berupaya mengeluarkan kemampuan terbaik untuk memberikan kemenangan untuk tim.

Lebih jauh, rivalitas antara Mbappe dan Haaland akan dikenang sebagaimana rivalitas Messi dan Ronaldo apabila kedua pemain mempertahankan level konsistensi mereka untuk waktu yang lama. Messi dan Ronaldo mempertahankan penampilan terbaik lebih dari sedekade.

Dengan ini pula, Mbappe dan Haaland mesti berupaya untuk mengikuti jejak yang sama. Pada titik itu pula, kita bisa mengatakan bahwa Mbappe dan Haaland pantas menggantikan rivalitas antara Messi dan Ronaldo.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun