Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kebaikan Hati Rashford Hancurkan Pesona Nagelsmann dan Peringatan bagi Cavani

29 Oktober 2020   07:40 Diperbarui: 30 Oktober 2020   00:17 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Manchester United merayakan gol Marcus Rashford pada pertandingan Man United vs RB Leipzig pada fase grup Liga Champions 2020-2021 di Stadion Old Trafford, Kamis (29/10/2020) dini hari WIB. (Foto: AFP/ANTHONY DEVLIN via kompas.com)

Sebagai seorang pemuda, dia menjadi insipirasi di Inggris. Inspirasinya dituangkan lewat upayanya untuk menyediakan makanan bagi anak-anak miskin. Bahkan karena aksinya ini, pemerintah pun berencana untuk mensuport langkah dari pemain yang masih berusia 22 tahun ini.

"Cavani sekiranya sadar dan belajar: Insiden antara dirinya dengan Neymar di PSG tidak boleh terjadi di MU."

Dalam laga kontra RB Leipzig, Rashford menunjukkan pesonanya di lapangan hijau. Bukan dengan penampilan fisik, tetapi lewat performa ciamik. Tiga gol yang dicetak pad menit 74, 78, dan 90 mengenapi koleksi gol menjadi 4 gol pada Liga Champions musim ini.

Dalam laga kontra RB Leipzig, dia menghancurkan pesona Nagelsmann. Sementara, di luar lapangan Rashford membangun pesona seorang pemain profesional yang peduli pada orang-orang yang berkesusahan.

Dalam laga kontra RB Leipzig pula, pesona Rashford melenyapkan pesona Nagelsmann. Penampilan Nagelsmann luntur di hadapan keganasan Rahsford. Pemberian hadiah penalti kepada rekan setimnya menunjukkan sisi solider Rashford kepada rekan setim.

Barangkali Cavani melihat peristiwa ini. Pasalnya, Cavani dan Neymar sempat bentrok gara-gara hadiah penalti sewaktu Cavani masih berseragam PSG. Karena ini, mencuat isu tentang keretakan di antara para pemain. Hanya gara-gara penalti, pemain menjadi egois dan melupakan sesama rekan pemain.

Namun, Rashford tidak memedulikan nama. Terlihat dia peduli pada rekannya sendiri, Anthony Martial. Kepercayaan terbayar oleh Martial. Pun, Rashford berhasil mencetak satu gol di menit terakhir ke gawan RB Leipzig.

Dengan ini pula, Cavani sekiranya sadar dan belajar. Insiden antara dirinya dengan Neymar di PSG tidak boleh terjadi di MU. Kalau tidak itu bisa menjadi batu sandungan bagi Cavani yang baru bergabung dan masih berupaya menemukan performa terbaik bersama Setan Merah.

Rashford membawa kisah dari luar lapangan hijau ke dalam lapangan hijau. Nagelsmann barangkali sadar bahwa penampilan fisik bukanlah tujuan akhir dari sebuah laga. Pun, Cavani bisa belajar bagaimana membangun relasi di antara para pemain. Relasi itu terbangun lewat saling percaya dan kerendahan hati untuk mengakui pemain lain.

Salam Kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun