Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Menggaet Raffi Ahmad, Upaya Putri dari Ma'ruf Amin Mencari Suara?

14 Juli 2020   16:31 Diperbarui: 14 Juli 2020   16:45 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raffi Ahmad, salah satu artis Indonesia dan juga menjadi pilihan untuk masuk dunia politik. Akankah Raffi Ahmad menerima tawaran menjadi politikus? Sumber foto: CNN Indonesia/Agniya Khoiri)

Dalam kontestasi berpolitik, ada pelbagai faktor yang bisa mendongkrak suara pemilih. Faktor-faktor itu bisa berupa budaya, ikatan keluarga, kepentingan, dan popularitas dari para figur yang berkompetesi dalam kontestasi tersebut.

Adalah Siti Nur Azizah, Puteri dari Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, berencana untuk masuk dalam kontestasi pilkada di kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Azizah diusung oleh partainya untuk menjadi bakal calon wali kota Tangsel di Pilkada Serentak 2020.

Untuk melanggengkan jalannya dalam kontestasi ini, Siti Nur Azizah berencana untuk menggaet salah selebriti tanah air, Raffi Ahmad.

Sudah terjadi pertemuan antara Siti Nur Azizah dengan Raffi Ahmad. Bahkan pertemuan ini diunggah di akun YouTube kepunyaan Raffi. Pertemuan ini belum jelas memberikan arah kaki dari seorang Raffi Ahmad. Antara menerima ataukah menolak?

Raffi Ahmad sendiri dikenal sebagai salah seorang artis terpopuler di tanah air. Ada pelbagai acara hiburan yang dibintangi oleh suami Nagita Slavina ini. Karena ini, popularitas Raffi Ahmad sebagai seorang artis tentunya menjadi daya tarik jika ia masuk ke dunia politik.

Mencuatnya rencana untuk menggaet Raffi Ahmad ke pentas politik tentu menarik untuk disimak. Seperti yang terlansir dalam CNN Indonesia.com (14/7), Azizah mengajak Raffi untuk mendampinginya dalam Pilkada serentak pada bulan Desember tahun ini, 2020.

Dalam kontestasi ini, Azizah akan menempatkan dirinya sebagai bakal calon wali kota Tangsel, sementara Raffi Ahmad sebagai calon wakil wali kota. Azizah mempertimbangkan sosok Raffi Ahmad setelah menimbang rekam jejak Raffi Ahmad di dunia hiburan tanah air dan rekam perjalanan bisnisnya.

Sejauh ini, Azizah hanya memberikan tawaran. Tawaran itu belum mencapai kata sepakat dari sisi Raffi Ahmad.

Azisah sendiri mengatakan jika soal kata final dari tawaran ini masih ada di tangan Raffi Ahmad. Dengan ini, Azizah sangat berharap jika Raffi Ahmad bisa mendampinginya.

Kalau ini terjadi, Raffi Ahmad harus pelan-pelan banting stir dan beralih dari dunia hiburan dan fokus pada dunia politik. Akan selalu beresiko menjalankan dua dunia yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Biasanya terjadi benturan yang menimbulkan gesekan dalam pelayanan di tengah masyarakat.

Artis menjadi politikus bukanlah hal baru. Sudah banyak artis yang menjadi politikus, baik di Indonesia maupun di pelbagai negara. Namun, tidak semua mencatatkan nilai positif. Tidak sedikit yang gagal memerankan diri sebagai seorang politikus.

Bagaimanapun, dua politik dan hiburan adalah dua dunia yang berbeda. Caranya mainnya sangat berbeda pula.

Dengan ini, sangat sulit untuk mencampurkan dua dunia dalam satu ruangan. Kalau dipadukan acap kali terjadi benturan kepentingan, kepentingan antara dunia politik dan dunia hiburan. Jadinya, rakyat menjadi korban karena pemimpin tidak bisa mengakarkan kakinya dengan kuat di tempat yang benar.

Memilih seorang artis untuk masuk dalam dunia politik memang menguntungkan. Faktor popularitas bisa menjadi nilai tambah untuk mendongkrak suara pemilih dalam kontestasi. Raffi Ahmad mempunyai faktor popularitas yang dimanfaatkan.

Popularitas yang sudah diraih lewat dunia hiburan bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk memanen suara pemilih. Terlebih lagi, jika pemilih lebih cenderung lebih tertarik melihat pamor, daripada rekam jejak si artis yang maju dalam kontestasi politik tersebut.

Boleh saja, hasil kontestasi mencapai titik keberhasilan dengan kemenangan seorang artis karena faktor popularitas semata. Tetapi ini bisa menjadi beban lanjutan.

Popularitas yang mendongkrak suara belum tentu itu bisa memberikan kualitas yang setara untuk aksi politis di tengah masyarakat.

Jadinya, masyarakat sendiri yang menjadi korban. Korban dari memilih karena salah satu faktor tanpa melihat dan menelaah lebih jauh pada figur yang bertarung dalam kontestasi politik tersebut.

Keputusan puteri Mar'uf Amin bisa dilihat dari dua kaca mata yang berbeda. Boleh jadi, keputusan dari wakil sekjen partai Demokrat untuk menggaet Raffi Ahmad karena bertolak dari faktor popularitas Raffi Ahmad. Bagaimana pun, faktor popularitas seorang Raffi Ahmad bisa memberikan motor penggerak untuk mendapatkan suara dari masyarakat.

Tetapi pada sisi lain, faktor kualitas juga perlu dipertimbangkan. Berkualitas di dunia hiburan dan bisnis belum tentu menjadi jaminan untuk berpenampilan baik dalam dunia politik. Sekali lagi, cara bermain di dunia hiburan dan politik selalu berbeda.

Toh, tidak sedikit artis yang naik menjadi politikus. Terpilih hanya faktor popularitas karena peran di dunia hiburan, tetapi tidak menunjukkan kinerja yang baik sebagai seorang politikus.

Dengan kata lain, tidak salah seorang artis masuk dunia politik atau dipilih masuk dunia politik. Yang sangat paling penting adalah kualitas seorang seorang pribadi untuk menjadi politikus.

Masuk dunia politik bukan sekadar menghibur rakyat, tetapi berupaya untuk menghadirkan kesejahteraan untuk rakyat yang dipimpin.

Gobin Dd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun