Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Perceraian Dinilai sebagai Takdir Allah

1 Juli 2020   21:22 Diperbarui: 27 Mei 2021   14:49 11378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hubungan suami istri. Sumber foto: Pexel.com

Kalau perceraian diniilai sebagai takdir Allah, ini bisa berarti jika perceraian itu merupakan ketetapan dan ketentuan Tuhan.

Kog, tega-teganya Allah memisahkan dua orang yang bersatu karena atas dasar cinta. Kalau Allah itu melekat dengan cinta, tentunya Dia pun tidak ingin agar umat-Nya berpisah atau bercerai. Percaraian merupakan pengingkaran cinta antara dua orang.

Dengan kata lain, perceraian itu bukanlah takdir Allah. Allah tidak berperan sama sekali mengganggu rumah tangga orang lain hingga berujung pada sebuah persoalan, apalagi sebuah perceraian.

Perceraian itu sendiri selalu bermula dari kedua belah pihak, laki-laki dan perempuan. Pada saat ada ketidakcocokan, kedua belah pihak memutuskan untuk mengambil jalan berpisah.

Tetapi, di lain pihak, ketidakcocokan juga bisa menjadi batu ujian untuk mengukur kualitas dari kedua belah pihak. Semakin kuat berhadapan dengan pelbagai masalah, semakin kuat pula relasi itu sendiri.  

Perceraian itu selalu bermula dari diri manusia. Itu bisa sikap di antara kedua pasangan. Atau juga, hadirnya pihak ketiga di antara kedua belah pihak.

Namun, di balik situasi ini, selalu ada pintu untuk memperbaiki diri dan membetulkan relasi yang berada dalam situasi ketidakteraturan. Pintu ini berupa jalan damai. Mesti dimanfaatkan. Pada saat ini tidak dimanfaatkan, peluang untuk berpisah semakin lebar. Bercerai menjadi pilihan di balik setiap situasi yang rumit.

Jadi, melihat peran Allah dalam perceraian sangat sulit dipahami. Bahkan ini sangat sulit diterima.

Baca juga : Nindy Ayunda Bongkar KDRT hingga Sidang Perceraian dengan Askara Harsono

Dalam konteks Kristen, Allah melekat dengan Cinta. Allah itu Cinta, demikian tertulis dalam Kitab Suci. Persatuan dua orang mempelai lewat pernikahan kudus mewujudnyatakan adanya cinta antara pria dan wanita. Ini berlaku untuk siapa saja yang menikah. Cinta antara seorang laki-laki dan perempuan mewujudkan adanya Tuhan di antara mereka.

Namun, saat mereka memutuskan diri untuk bercerai, pada saat itu pula mengingkari cinta di antara mereka. Dengan kata lain, mereka juga menyangkal peran Tuhan dalam persatuan yang mereka jalankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun