Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pilihan Jodoh, Benturan antara Pilihan Pribadi dan Selera Keluarga

24 Februari 2020   06:50 Diperbarui: 24 Februari 2020   15:41 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jodoh, antara pilihan pribadi atau selera keluarga| Sumber: Nguyen Vu Phuoc Photography via grid.id

Sejatihnya, pasangan hidup merupakan buah dari sebuah pilihan bebas seseorang, entah itu laki-laki maupun perempuan. Pilihan bebas ini dibaluti oleh rasa cinta -- suka sama suka -- antara kedua belah pihak.

Saat hal itu yang terjadi, kedua pasangan merasa senang dan bebas untuk menjalankan relasi itu dan bahkan bisa melanjutkan relasi itu pada jenjang perkawinan.

Pilihan bebas itu bisa terlahir dari sebuah perjumpaan. Perjumpaan itu bisa tak disengaja dan kebetulan.

Contohnya adalah kisah cinta antara Bunga Cinta Lestari (BCL) dengan almarhum suaminya Ashraf Sinclair. Kabarnya, perjumpaan mereka terjadi karena faktor tak disengaja.

Perjumpaan itu bermula saat BCL menjadi bintang tamu dari sebuah acara di Malaysia. Alm Ashraf Sinclair menjadi pembawa acara yang kebetulan menggantikan rekannya untuk menjadi pewawancara dari BCL (kompas.com 19/02/2020).

Perjumpaan itu menjadi awal dari sebuah relasi yang berujung pada keputusan untuk berumah tangga. Relasi keduanya menjadi awet, jauh dari berita miring dan bahkan relasi itu berakhir karena kematian dari salah satu pihak.

Perjumpaan lain juga terjadi karena sebuah perkenalan dan pergaulan di bangku sekolah, keterlibatan di sebuah kelompok dan organisasi tertentu maupun karena dikenalkan oleh orang lain. Karena perjumpaan itu, ada pilihan pada siapa seharusnya berelasi.

Namun tidak semua perjumpaan bisa menghasilkan pilihan yang tepat dan pasti. Ada pilihan yang hanya bertahan beberapa waktu saja. Hal ini bisa terjadi karena unsur-unsur yang dijumpai selama berlangsungnya relasi tersebut tidak sesuai dengan keinginan.

Ada pilihan yang bertahan karena adanya kecocokan dan kesesuasian. Kecocokan itu diimbangi oleh ketahanan kedua belah pihak saat berhadapan dengan persoalan dan tantangan.

Meski demikian, pilihan pribadi kadang kala tidak selalu menjadi pilihan keluarga. Pilihan pribadi biasanya terlahir karena pertimbangan dan kriteria pribadi.

Sebaliknya keluarga pun mempunyai pertimbangan dan kriterianya sendiri dalam menentukan siapa yang patut untuk dijadikan pasangan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun