Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wajah Anggaran, Wajah Integritas Diri

2 November 2019   10:59 Diperbarui: 2 November 2019   11:19 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anggaran menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita setiap hari. Rupa anggaran kita pun berbeda-beda. Ada itu anggaran pribadi. Ada juga anggaran kelompok atau komunitas.

Anggaran pribadi selalu bersentuhan dengan kebutuhan pribadi kita. Tentunya, yang selalu baik dilakukan adalah anggaran pribadi itu adalah adanya kesesuaian antara kebutuhan dan pendapatan. Dengan ini, apa yang kita butuh tidak melampaui pendapatan yang kita miliki. Kalau tidak, ketimpangan bisa saja tak terhindarkan.

Sementara itu, anggaran komunitas atau kelompok bisa bergantung pada beberapa sisi. Bisa saja itu hal ini bergantung pada kebutuhan dari tiap individu. Tiap individu mempunyai kebutuhan yang berbeda dan karenanya anggaran pun mesti disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu. Atau juga, membuat kebutuhan bersama untuk semua orang di dalam komunitas.

Salah satu contoh anggaran komunitas adalah anggaran yang direncanakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tentunya, saat pemerintah menganggarkan sesuatu, hal itu sudah dipertimbangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan kelompok masyarakat. Tujuannya agar anggaran itu tepat sasar dan tidak berakhir dengan kesia-siaan. Dengan ini pula, pemerintah tidak sekadar menganggarkan tanpa melihat kebutuhan masyarakat.

Membuat sebuah anggaran memang tidak mudah. Ketidakmudahan itu bisa saja karena sulitnya memetakan kebutuhan yang betul-betul sesuai dengan apa yang terjadi di konteks masyarakat.

Memang secara umum kita mempunyai kebutuhan yang sudah regular. Tetapi juga tidak bisa dihindari kalau ada kebutuhan tak terduga yang muncul saat anggaran sudah dibuat. Kalau tidak ada perencanaan yang matang, anggaran yang tersusun bisa berujung amburadul.

Namun di balik ketidakmudahan ini, hemat saya, kalau setiap orang yang membuat anggaran mempunyai integritas diri, anggaran itu tidak mudah ternoda oleh penyelewengan dan penipuan.

Ada banyak aspek yang bisa menunjukkan integritas diri seseorang dalam membuat anggaran. Salah satu aspek yang paling penting adalah sikap jujur dari pembuat anggaran.

Kejujuran, Rupa Integritas Diri dalam Membuat Anggaran
Korupsi adalah bentuk ketidakjujuran. Ketidakjujuran ini bisa saja terjadi dengan menggunakan sistem guna mendapat keuntungan tertentu bagi diri sendiri tetapi di lain pihak hal itu merugikan pihak lain.

Selain itu, ketidakjujuran juga bisa terjadi dengan mengelabui orang lain dengan angka tertentu, tetapi faktanya berseberangan dengan angka yang tertulis. Kalau tidak diteliti dengan jeli, hal ini bisa menimbulkan kerugian yang tidak terkira untuk pihak-pihak tertentu.

Karenanya, dalam membuat sebuah anggaran, yang paling penting adalah kejujuran dari pembuat anggaran. Dengan ini kita sebenarnya mempertaruhkan integritas diri kita dalam menyusun anggaran. Kejujuran adalah salah satu komposisi dari integritas diri.

Saat kita tidak jujur dengan anggaran yang dibuat saat itu pula kita menodai integritas diri kita. Tetapi saat kita jujur, kita pun menguatkan integritas kita di hadapan orang lain.

Hemat saya, kejujuran mesti menjadi fondasi kuat bagi pembuat anggaran. Kalau tidak ada hal ini, anggaran itu gampang diselewengkan.
Anggaran menjadi bagian dari hidup harian kita. Hal ini tidak akan menjadi beban bagi diri sendiri dan sumber kecurigaan bagi orang lain kalau yang pembuat anggaran berlaku jujur.

Dengan kata lain, kalau setiap pembuat anggaran menyadari bahwa hasil dari anggaran yang dibuatnya adalah bentuk dan wajah dari integritas diri, anggaran itu tidak mudah diselewengkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun