Meski demikian, sebagai kapten tim, Messi mendukung keberadaan dan proses adaptasi Griezmann di Blaugrana. Bahkan Messi mengakui Griezmann sebagai salah satu pemain terbaik. Sebagai pemain terbaik, dia selalu diterima di Barcelona.
Menurut Simeone, mantan pelatih Griezmann di Atletico Madrid, memang susah memainkan dua penyerang seperti Lionel Messi dan Griezmann bersama-sama (Sport.Es 11/10/19). Kesulitan ini terlihat saat Griezmann yang kurang bertaji di depan gawang lawan. Simeone pastinya tahu baik posisi Griezmann karena dia mengasuh Griezmann selama lima tahun di Atletico Madrid.
Menurutnya, Griezmann kesulitan dengan posisi barunya yang bermain di sayap kiri dan Luis Suarez yang sepenuhnya di tengah dan Messi di sayap kanan. Sementara di Atletico, Griezmann memiliki peran yang bebas di tengah dan cenderung mengisi peran yang dimainkan Messi bersama Barca.
Kehadiran Griezmann di Barca menambah jumlah talenta hebat di Barcelona. Tentunya, tim dengan banyak bintang bukanlah perkara muda bagi seorang pelatih dan para pemain sendiri.
Bagi seorang pelatih, situasi seperti ini menjadi ujian dan tantangan untuk mengontrol ego masing-masing pemain agar bekerja menurut aturan dan strategi tim. Kalau tidak dikontrol dengan baik, ini bisa menjadi batu sandungan terbesar bagi penampilan tim.
Saat ada satu atau dua pemain yang lebih mementingkan ego, sistem dan strategi tim bisa kacau balau. Mungkin inilah salah satu kesulitan Valverde dalam membangun permainan Barca yang terdiri dari banyak bintang.
Selain itu, ini juga menjadi tantangan bagi para pemain. Relasi antara pemain sangatlah penting. Kalau relasi antara pemain terasa hambar, dampaknya bisa pada kerja sama tim di lapangan hijau.
Tetapi kalau para pemain mempunyai relasi yang saling mendukung, hal ini bisa juga dibawa saat bermain. Karenanya, penting sekali membangun relasi antara pemain agar bisa membangun performa tim yang solid.