Mohon tunggu...
Doory Cakap
Doory Cakap Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Siapkan 5 Hal Ini Sebelum Bekerja di Perusahaan Startup

22 Januari 2019   13:55 Diperbarui: 22 Januari 2019   14:07 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Setelah lulus sekolah, salah satu hal yang terlintas di pikiran biasanya adalahmelanjutkan pendidikan ke pascasarjana atau bekerja. Dalam mencari pekerjaan pun tidaklah mudah. Terutama bila kamu mengikuti ambisi bekerja di korporasi besar atau menjadi pegawai negeri sipil. Sayangnya, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama besar untuk meraih hal itu.

Faktor keberuntungan dan pengalaman kerja menjadi salah satu faktor penentu. Lalu, bagaimana kamu bisa mendapatkan pengalaman bekerja? jawabannya adalah magang atau memulai karier di perusahaan start-up atau rintisan. Bila begitu, apa saja yang harus disiapkan untuk bekerja di perusahaan start-up? Berikut penjelasannya,


Penghasilan Tak Menentu

Hal pertama yang wajib dipelajari sebelum melamar pekerjaan adalah negosiasi gaji. Ketika kamu diterima di perusahaan start-up, kamu akan bernegosiasi gaji dengan pihak perusahaan, namun ada beberapa perusahaan start-up yang tidak melakukannya. Apalagi bila perusahaan tersebut masih kecil. Kamu pun harus siap dengan bonus yang kadang ada dan tidak, serta kemungkinan gaji yang terlambat.

Di sisi lain, kamu akan mendapatkan pengalaman dan kemampuan bekerja yang dapat digunakan ketika melamar ke perusahaan yang lebih besar. Bisa juga kamu menguatkan diri dan setia kepada perusahaan hingga start-up yang tempatmu bekerja bisa menjadi perusahaan besar dan menghasilkan.

Budaya yang Berkembang

Bekerja di sebuah tim yang awalnya kecil namun lama kelamaan akan berkembang dan memiliki lebih banyak anggota akan mengembangkan pula budaya yang dimiliki perusahaan. Kamu yang berada dalam perusahaan tersebut juga berpartisipasi dalam membuat dan mengembangkan kebudayaan perusahaan yang ada.

Mulai dari cara rapat, cara menyampaikan gagasan, alur tugas dan pekerjaan, hingga bagaimana kalian menyelesaikan permasalahan yang ada di perusahaan. Hal ini akan membuatmu untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam bekerja.

Struktur Perusahaan

Di perusahaan start-up yang masih benar-benar merintis biasanya hierarki antar golongan di perusahaan tidak terlalu terlihat. Semua bekerja dan bekerja sama sebagai satu tim. Di sini menjadi suatu tantangan tersendiri terutama bagi kamu yang mungkin lebih nyaman kalau dipimpin langsung oleh sebuah figure otoritas.

Namun masalah tidak hanya ada di sana, terkadang kamu sangat membutuhkan umpan balik dari seseorang yang kamu percaya bahwa ia memiliki kemampuan yang lebih mumpuni dibading dirimu. Kemungkinan kamu mendapatkan umpan balik di persudahaan start-up tidak terlalu besar. Mengapa? Karena di awal merintis perusahaan, semua berfokus pada apa yang dapat diselesaikan dan apa yang menghasilkan. Semasih tugasmu selesai dan menghasilnya, kamu tidak akan terlalu mendapatkan umpan balik dari berbagai pihak.

Tekanan

Tekanan ketika bekerja di perusahaan start-up cenderung lebih besar karena kamu dituntut untuk bekerja dengan lebih cepat dan benar. Belum lagi kamu juga akian dituntut untuk bekerja di bagian yang belum tentu sesuai dengan latar belakang pendidikan dan minatmu. Bila kamu masih berstatus magang, terkadang tekanan datang dari mereka yang lebih senior. Ini dapat membantumu untuk mencari cara bekerja dengan lebih efisien. 

Rentang Usia

Mungkin kamu sempat berpikir untuk bekerja denganmereka yang usianya jauh lebih tua darimu. Bekerja di perusahaan start-up seperti Cakap, Ruang Guru, atau yang lainnya, disominasi oleh anak-anak muda sehingga kemungkinan besar, mereka yang bekerja di sana masih dalam rentang usiamu. Hal ini membuatmu lebih nyaman bekerja namun kamu juga harus siap menghadapi mereka yang belum terlalu dewasa secara mental.

itu dia hal yang harus kamu siapkan sebelum bekerja di perusahaan start-up. Hal terbaik yang bisa kamu dapatkan adalah pengalaman bekerja dan skill tambahan. Ini bisa digunakan ketika kamu membuka bisnismu sendiri atau ketika bekerja di perusahaan yang lebih besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun