Rabu, 15 Januari 2025 -- Mahasiswa KKN-T Gel. 113 Universitas Hasanuddin sukses melaksanakan program "Sosialisasi dan Penerapan Teknologi Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi" di Aula Desa Ujung Labuang, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang. Kegiatan ini ditujukan kepada ibu rumah tangga untuk meningkatkan kesadaran mengenai pengelolaan limbah minyak goreng.
Minyak jelantah, yang merupakan sisa penggorengan, berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jika digunakan kembali. Kandungan asam lemak bebas dan bilangan peroksida dalam minyak jelantah sering kali melebihi standar SNI. Selain itu, pembuangan yang tidak tepat dapat mencemari lingkungan, menyebabkan penyumbatan saluran pipa, dan merusak ekosistem laut.
Program ini bertujuan untuk:
- Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan limbah minyak goreng.
- Mengajarkan alternatif penggunaan minyak jelantah.
- Memberikan keterampilan dalam pembuatan lilin aromaterapi.
Selama pelatihan, sebanyak 40 lilin aromaterapi berhasil dibuat. Kegiatan ini dihadiri oleh aparat desa, termasuk Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Kepala Dusun. Muhammad Nur Alim Syarif, penanggung jawab program, menjelaskan bahwa minyak jelantah dapat dijual ke pengepul atau diolah menjadi sabun dan lilin aromaterapi.
Kepala Dusun Kassi Pute menambahkan, "Di desa ini sering terjadi mati lampu. Dengan pelatihan ini, warga tidak perlu membeli lilin dan dapat memanfaatkan minyak jelantah yang ada."
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga mendorong masyarakat untuk bijak dalam mengelola limbah dan memanfaatkan sumber daya lokal demi kesejahteraan lingkungan dan ekonomi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI